Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan terapi kelompok swabantu kepada puluhan orang dengan disabilitas psikososial di wilayah ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Selasa, menilai terapi kelompok swabantu sangat penting bagi orang dengan disabilitas psikososial (ODDP) untuk membantu memaksimalkan proses pemulihan.

"Mereka ini juga seperti kita, ingin menjalani hidup yang lebih tenang dan segar," kata Dewi.

Ia mengatakan pemulihan ODDP memerlukan upaya komprehensif, karena memerlukan dukungan dari banyak pihak, mulai dari keluarga, masyarakat di lingkungannya, hingga pemerintah.

Baca juga: Pegiat: Jangan rundung anak penyandang disabilitas psikososial

Menurut Dewi, sinergi antara Pemkab Gunung Kidul melalui Dinas Kesehatan dengan Pusat Rehabilitasi Yakkum menjadi salah satu upaya Dinkes untuk penanganan kesehatan jiwa di Gunung Kidul. Apalagi jumlah ODDP yang terdata di daerah ini terbilang cukup tinggi, yaitu mencapai 1.644 orang.

"Ini yang sudah terdeteksi, kemungkinan masih ada lagi namun proses deteksinya terbilang sulit," katanya.

Dewi mengatakan ODDP memiliki tingkat ringan hingga berat. Tingkat ringan inilah yang sulit dideteksi lantaran warga masih merasa bisa menanganinya sendiri, sedangkan potensi untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi besar terjadi.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa untuk segera melakukan penanganan. Dengan demikian, upaya pemulihannya pun bisa lebih cepat.

"Itu pula yang kami upayakan, agar bisa menemukan lebih banyak lagi orang yang memang membutuhkan bantuan penanganan," kata Dewi.

Baca juga: Alpha-I: Sulit konsentrasi satu gejala awal disabiitas psikososial

Sementara itu, Project Manager Kesehatan Jiwa Masyarakat Pusat Rehabilitasi Yakkum Siswaningtyas mengatakan terapi ini sebagai bagian dari upaya pemulihan bagi kelompok ODDP.

"Kelompok swabantu ini memang kami tujukan pada ODDP yang sudah menjalani perawatan medis dan masih dalam proses pemulihan," katanya.

Menurut dia, penanganan ODDP tidak hanya sebatas pada perawatan medis, namun juga diperlukan pemulihan agar bisa kembali produktif. Lewat terapi inilah mereka diajak agar mampu kembali berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial.

Terapi dilakukan lewat permainan sederhana. Meski demikian, ODDP bisa melepaskan beban pikiran sekaligus menciptakan rasa nyaman agar mereka mau berbagi tentang kondisinya saat ini.

Baca juga: KPPPA luncurkan panduan mengenal anak dengan disabilitas psikososial

"Ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi rasa stres bahkan depresi," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022