Teheran (ANTARA News) - Jumlah anggota Garda Revolusi yang tewas akibat ledakan munisi di sebuah markas di luar Teheran Sabtu lalu bertambah menjadi sedikitnya 36 orang.

Korban itu -- yang dikumpulkan berdasarkan laporan berita yang memberikan nama setiap orang yang telah dimakamkan -- lebih dari dua kali dari 17 korban tewas yang diberikan oleh seorang juru bicara Garda Revolusi pada hari ledakan itu.

Juru bicara tersebut mengatakan pada waktu itu bahwa 23 anggota garda telah terluka, beberapa dari mereka kritis.

Ledakan sangat besar di markas di Bid Ganeh, dekat Teheran, itu khususnya telah menewaskan Jendral Hassan Mogaddam, tokoh penting dalam program rudal balistik garda.

Beberapa pejabat militer Iran mengatakan ledakan berkali-kali itu adalah kecelakaan, secara implisit membantah spekulasi di media Israel dan Barat bahwa ledakan itu mungkin merupakan operasi militer rahasia oleh Israel atau Amerika Serikat.

Kepala staf pasukan bersenjata Iran, Jendral Hassan Firousabadi, mengatakan, Rabu, markas itu telah digunakan untuk pembuatan "produk-produk percobaan" yang dikembangkan untuk menimbulkan tinju keras menghadapi" AS dan Israel.

Ia tidak menguraikan, tapi mengatakan pengembangan produk militer itu telah ditangguhkan dua pekan karena ledakan tersebut.

Korban tewas yang meningkat itu berdasarkan pada kumpulan laporan pemakaman di kantor-kantor berita Iran dalam beberapa hari terakhir, dan juga surat-surat kabar yang dipublikasikan pada Kamis. Tulisan-tulisan itu mengidentifikasi mereka yang dikuburkan itu dengan nama, seluruhnya 36 nama, demikian AFP melaporkan.

(SYS/S008/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011