Bhubaneshwar (ANTARA News) - India pada Selasa telah dengan berhasil melakukan uji coba tembakan salah satu rudal jarak terjauhnya yang mampu membawa sebuah hulu ledak nuklir satu ton masuk ke dalam wilayah China, kata beberapa pejabat.

Seorang juru bicara Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) mengatakan rudal Agni-IV telah diluncurkan pada pukul 9 waktu setempat (pukul 10.30 WIB) dari sebuah tempat uji coba peluncuran di negara bagian Orissa di India timur.

"Semua parameter telah dipenuhi dan itu adalah uji coba yang sangat berhasil," kata juru bicara DRDO Ravi Gupta pada AFP.

Ia mengatakan rudal dua tingkat berkemampuan nuklir yang diberi tenaga dengan bahan bakar padat itu ditembakkan melewati Teluk Bengali ke Lautan Hindia. Agni berarti api dalam bahasa Sansekerta.

"Agni-IV memiliki jarak tembak maksimal 3.500 kilometer tapi waktu ini parameter peluncuran itu 3.000 kilometer," kata juru bicara resmi tersebut.

Uji coba Agni-IV sebelumnya pada 10 Desember 2010 gagal setelah rudal itu meledakkan jalan lintasan pelurunya dan tercebur ke dalam laut.

Sumber-sumber kementerian pertahanan mengatakan para ilmuwan militer juga telah memberikan bentuk akhir Agni-V yang memiliki jarak tembak 5.000 kilometer, yang dijadualkan untuk diuji coba tembakkan untuk pertama kalinya pada awal tahun depan.

India juga mengatakan, mereka mungkin akan mengembangkan sebuah rudal balistik antarbenua.

Seri Agni itu adalah satu dari lima peluru kendali yang dikembangkan oleh DRDO berdasarkan Program Pengembangan Rudal Terintegrasikan yang diluncurkan pada 1983.

India termasuk di antara 10 pembelanja militer utama dunia. Negara bersenjata nuklir itu merencanakan untuk beroyal-royal membelanjakan sebanyak 50 miliar dolar pada 2015 untuk meningkatkan militernya.

Negara itu telah melakukan perang tiga kali dengan saingannya Pakistan, negara tetangganya yang juga bersenjata nuklir, sejak kemerdekaan kedua negara itu dari Inggris pada 1947, dan konflik perbatasan singkat tapi berdarah dengan China pada 1962. (S008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011