Semarang (ANTARA News) - Dua terpidana Bom Bali I, Abdul Ghoni dan Sawad, dikembalikan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedungpane Semarang, Sabtu, usai menjalani rekonstruksi bersama Umar Patek di Bali dan Solo.

Iring-iringan mobil yang membawa dua terpidana Bom Bali I itu tiba di LP Kedungpane Semarang, sekitar pukul 14.50 WIB. Dua terpidana itu terlihat berada di salah satu mobil, yakni Toyota Avanza berwarna putih.

Mobil putih yang membawa dua terpidana itu langsung masuk ke dalam pintu masuk LP, kemudian pintu langsung ditutup oleh petugas kepolisian yang turut mengawal, dan mereka langsung dibawa masuk ke dalam LP tersebut.

Kedua terpidana itu tampak tidak diborgol, namun beberapa petugas kepolisian yang mengawal bersenjata lengkap dan mengenakan rompi antipeluru. Setelah itu, iring-iringan mobil langsung meninggalkan LP Kedungpane.

Kepala LP Kedungpane, I Nyoman Surya Putra Atmaja, membenarkan bahwa kedua terpidana itu "dipinjam" untuk menjalani proses rekonstruksi terkait bom Bali I bersama Umar Patek dan terpidana Bom Bali I lainnya.

"Dua orang ini adalah Abdul Ghoni dan Sawad. Mereka memang sudah menjalani hukuman di LP Kedungpane sejak sekitar empat tahun lalu dan mereka `dibon` (dipinjam sementara waktu, red.) untuk menjalani rekonstruksi," katanya.

Ia menjelaskan, dua terpidana itu berangkat untuk menjalani rekonstruksi sejak Rabu (19/10) lalu dan setelah proses rekonstruksi selesai dilakukan mereka kembali melanjutkan masa hukuman di LP Kedungpane Semarang.

"Ya kurang lebih selama empat hari, mereka berangkat Rabu (19/10) lalu untuk menjalani rekonstruksi. Sekarang mereka dibawa kembali ke sini (LP Kedungpane Semarang, red.) karena (rekonstruksi, red.) sudah selesai," katanya.

Umar Patek merupakan tokoh Jamaah Islamiyah asal Pemalang, Jawa Tengah. Dia diduga menjadi otak intelektual dalam bom Bali I yang meledak pada 12 Oktober 2002 dan menewaskan sebanyak 202 orang.

Sementara, Abdul Ghoni dan Sawad merupakan pelaku bom yang sudah divonis seumur hidup.

Keduanya dinyatakan bersalah karena ikut mengambil bagian dalam meracik bahan kimia dan ikut dalam pertemuan saat merencanakan aksi peledakan bom di tiga lokasi di Bali.

(KR-ZLS/M028)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011