Jakarta (ANTARA) - Pengusaha ritel di kota-kota besar memperbanyak intensitas kegiatan penjualan hingga larut malam (midnight sale) untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar menjelang perayaan Lebaran.

"Kami mempelajari perilaku konsumen, midnight sale sangat membantu memenuhi permintaan konsumen terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dimana banyak orang bekerja hingga malam dan lalu lintas sering macet," kata Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta usai pembukaan pasar murah di lingkungan Kementerian Perdagangan Jakarta, Kamis.

Hal itu, kata dia, antara lain terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung dan omzet pusat belanja saat kegiatan penjualan diperpanjang hingga larut malam yang dilakukan pada waktu tertentu.

"Menurut laporan dari anggota, selama midnight sale pengunjung suatu pusat belanja bisa naik 50 persen hingga 100 persen. Penjualan juga bisa naik sampai 50 persen," katanya.

Namun dia tidak menyebutkan rata-rata jumlah pengunjung maupun kisaran nilai omzet pelaku usaha retail selama kegiatan penjualan tengah malam. "Karena tiap pusat belanja beda-beda," kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan saat ini beberapa pemerintah daerah seperti DKI Jakarta dan Surabaya sudah memberikan izin perpanjangan kegiatan penjualan pusat belanja hingga pukul 24:00.

"Kami akan pantau, kalau memang dibutuhkan kami akan minta izin ke pemerintah daerah yang lain untuk menambah waktu penjualan. Khususnya di daerah dengan permintaan pasar tinggi dan lalu lintas tidak lancar," katanya. (M035)





Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011