Jombang (ANTARA News) - Ratusan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Wonosalam dan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih bertahan di pengusian karena rumah mereka hancur dan rusak berat akibat banjir bandang yang terjadi Selasa lalu. Informasi yang dihimpun ANTARA di lokasi kejadian menyebutkan, ratusan warga korban banjir yang terpaksa tinggal di pengungsian itu 76 kepala keluarga atau sekitar 250 jiwa diantaranya Galengdewo, Wonosalam, dan Tegalrejo Kecamatan Wonosalam. Sementara lainnya yang berjumlah 65 jiwa adalah warga Desa Karangan, Tebel, dan Kebon Dalem Kecamatan Bareng. Mereka tinggal di rumah-rumah saudaranya yang berada di lokasi aman, tenda-tenda darurat dan tempat penampungan lain yang telah disiapkan sebelumnya, seperti gedung sekolah. Pemerintah Kabupaten Jombang juga telah menyalurkan bantuan makanan dan minuman, seperti beras, mie instan dan air mineral serta obat-obatan untuk mengantisipasi munculnya penyakit pasca bencana. Banjir bandang di Kabupaten Jombang melanda sedikitnya lima kecamatan yakni Kecamatan Wonosalam, Bareng, Sumobito, Mojoagung, dan Mojowarno. Wilayah Kecamatan Wonosalam merupakan daerah terparah terkena banjir bandang tersebut. Data yang dihimpun dari Satuan Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) Kabupaten Jombang menyebutkan di Kecamatan Wonosalam, sedikitnya lima rumah hanyut, 11 rumah rusak berat, enam rumah rusak ringan, sebuah masjid rusak berat dan beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Sementara di Kecamatan Bareng, banjir bandang menyebabkan sebuah rumah penduduk hanyut dan puluhan lainnya rusak, empat jembatan permanen putus dan enam dam ambrol. Sedang di tiga kecamatan lain, yakni Mojowarno, Mojoagung dan Sumobito, banjir tidak menimbulkan kerusakan rumah warga, meski sempat mengenangi beberapa desa di tiga kecamatan tersebut. "Sejauh ini kami belum bisa menaksir jumlah kerugian akibat bencana tersebut. Namun yang jelas, Satkorlak bersama aparat TNI, Polri dan warga saat ini sudah melakukan langkah-langkah normalisasi di lokasi bencana. Sejumlah alat berat dan truk juga telah dikirimkan ke lokasi bencana," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Jombang, Drs Purwanto yang dihubungi ANTARA di lokasi kejadian. Meski wilayah Kecamatan Wonosalam mengalami kerusakan paling parah dalam musibah tersebut, Purwanto memastikan hingga saat ini belum ditemukan korban jiwa. "Ini semua tidak lepas dari kesigapan warga dalam melakukan antisipasi bencana," katanya. Di lokasi kejadian, batu-batu ukuran besar dan potong-potongan kayu bekas tebangan tampak berserakan. Batu dan kayu itu berasal dari Pegunungan Anjasmoro yang ikut hanyut terbawa banjir dan tanah longsor.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006