Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra memperkenalkan pertunjukan tari Topeng Tua dalam festival budaya yang digelar sebagai bentuk partisipasi KBRI dalam Festival Imlek di ibu kota Australia itu yang berlangsung pada 27 Januari-12 Februari 2022.

“Setiap Tahun Baru Imlek, ada festival budaya di Canberra yang mengundang perwakilan dari berbagai negara yang ada di Canberra, jadi sangat penting untuk mengenalkan budaya Indonesia pada masyarakat Australia, khususnya di Canberra pada momen ini," ujar Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) Ghofar Ismail seperti dikutip dari siaran pers kedutaan tersebut, Sabtu.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib menjelaskan bahwa tujuan festival budaya di Canberra itu adalah untuk mengenalkan budaya Indonesia di tengah-tengah masyarakat yang multikultur.

"Kita memahami masyarakat Canberra ini bukan hanya terdiri dari warga Australia, tapi juga masyarakat dari berbagai belahan dunia, karena di sini ibu kota negara di mana para diplomat dari berbagai negara berkumpul di sini. Oleh karena itu, sangat tepat jika kita mengenalkan budaya Indonesia di sini, karena tidak hanya dinikmati oleh warga Australia, tapi juga masyarakat dunia," kata Najib.

Tari Topeng Tua atau yang populer disebut tari Pak Tua merupakan bagian dari tari tradisional Bali yang melegenda. Selama ini, tari topeng di Bali memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pertunjukan hiburan dan sebagai pelengkap dari upacara keagamaan, menurut siaran pers tersebut.

Lebih lanjut disebutkan bahwa di Bali sendiri tari Pak Tua digelar sebagai pelengkap upacara keagamaan yang disebut tari Werda Lumaku.

Saat pertunjukan di Canberra, sang penari berjalan mendekati penonton dan menari dengan gerakan yang lambat. Sesekali, sang penari menarik napas putus-putus seperti terengah-engah dan membuat gerakan membersihkan keringat dari topengnya dengan gaya yang lucu.

Sang penari kemudian duduk sambil menatap kosong ke langit seakan-akan menggambarkan seorang lelaki tua yang sedang terkenang akan masa lalunya ketika masih muda.

Selain tari Pak Tua, festival budaya tersebut juga menggelar pelatihan bermain angklung yang dipimpin langsung oleh Rubby M. Al Burhan yang merupakan staf lokal KBRI Canberra.

Festival itu dihadiri oleh masyarakat Canberra dan para pengunjung kafe dan pusat perbelanjaan di wilayah Dickson. Mereka tampak senang dan menikmati pertunjukan yang ditampilkan.

Melihat antusiasme masyarakat Canberra, KBRI berencana untuk lebih sering lagi melakukan festival budaya untuk mengenalkan kekayaan Indonesia.

“Kita memiliki ragam kekayaan budaya yang perlu dikenalkan pada dunia, saya pikir Roadshow Budaya ini cukup efektif, karena kita mendatangi peserta dan bukan sebaliknya. Dengan melihat penerimaan yang ada, saya berencana agar kegiatan ini bisa dilanjutkan ke depan," jelas Najib.

Baca juga: Perkuat diplomasi, KBRI Canberra putar film Indonesia
Baca juga: Rayakan Hari Angklung, KBRI ajak guru di Canberra kenali budaya Sunda

Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022