Jakarta (ANTARA) - Para peneliti dari Northwest University, Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), dan Pennsylvania State University mengungkap penyusutan gletser telah mempercepat pelakukan kimia global. 

Untuk kali pertama, para peneliti China dan asing itu mengevaluasi tingkat pelapukan kimia global di bawah gletser, mengungkap variasi temporal dan spasial serta mekanisme pengaruh.

Mereka mengumpulkan data konsentrasi kation 5.465 sampel limpasan dari 77 gletser di seluruh dunia dan menilai tingkat denudasi kation (cation denudation rate/CDR) dari 10 wilayah gletser global serta lapisan Arktik dan Antarktika.

Dan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, seperti dilansir Xinhua, Sabtu, mereka berhasil mengungkap bahwa tingkat pelapukan kimia global di bawah gletser tercatat tiga kali lebih tinggi dibandingkan dua dekade lalu, hingga 10 kali lebih tinggi dari daerah tangkapan air lapisan es, hingga 50 kali lebih tinggi dari rata-rata seluruh lapisan es, dan empat kali lebih tinggi dari rata-rata sungai nonglasial utama.

Pelapukan kimia, juga dikenal sebagai dekomposisi atau peluruhan, adalah penguraian batuan oleh mekanisme kimia, dan biasanya mengubah komposisi kimia batuan melalui karbonasi, hidrasi, hidrolisis, atau oksidasi.

Studi tersebut menyoroti bahwa tingkat pelapukan kimia glasial berkorelasi positif dengan suhu udara, curah hujan, dan volume limpasan, sementara berkorelasi terbalik dengan garis lintang, mengindikasikan bahwa hasil pelapukan kimia glasial cenderung meningkat di masa depan, dan mungkin menjadi semakin penting bagi siklus biogeokimia regional.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022