harus disiagakan pada lintasan Kikim-Tebingtinggi, Kabupaten Empatlawang, Tanjungsakti-Pagaralam serta Kota Agung-Dempo Selatan
Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rifai, menginstruksikan Dinas Bina Marga setempat bersiaga dan menyiapkan tiga unit alat berat di wilayah Kikim dan Tajungsakti yang rawan terjadi bencana longsor dan banjir.

"Setiap kali hujan terjadi bencana tanah longsor dan banjir lumpur serta batu, bahkan kerap terjadi peristiwa banjir lumpur di beberapa wilayah Lahat, sehingga perlu disiagakan alat berat itu," katanya, di Lahat, Sumatera Selatan, Senin.

Peralatan berat antara lain jenis loader dan ekskavator itu, harus disiagakan pada lintasan Kikim-Tebingtinggi, Kabupaten Empatlawang, Tanjungsakti-Pagaralam serta Kota Agung-Dempo Selatan.

Menyusul dua rumah tertimbun longsor dan puluhan lainnya terendam banjir dan menelantarkan 150 warga Desa Negeri Kaya dan Desa Pulau Panggung di Kecamatan Tanjungsakti Pumi, pada Januari silam, saat ini juga sering terjadi bencana tanah longsor dan banjir lumpur serta batu.

"Sebanyak 23 rumah penduduk yang terancam bencana alam tersebut, lima rumah di Desa Gunung Kaya dihuni 10 jiwa serta 23 rumah di Desa Pulau Panggung yang dihuni 150 jiwa, sempat terendam air," kata dia lagi.

Sedangkan tanah longsor dan banjir lumpur yang terjadi dua bulan lalu, pada enam titik sepanjang ruas jalan negara antara Pagaralam-Tanjungsakti, tepatnya di Desa Pulau Panas.

"Satu titik bencana itu menutupi seluruh badan jalan sepanjang 10 meter berketebalan 4 meter di Kampung Pulau Panas," kata Saifudin pula.

Camat Tanjungsakti, Subhan, juga mengharapkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sumsel, bisa menyiagakan peralatan berat selama musim penghujan, karena di wilayah ini terdapat puluhan titik rawan longsor dan banjir lumpur.

Selain itu, bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Tanjungsakti, 86 km arah selatan dari pusat kota Lahat, sering terjadi.

"Posisi jalan penghubung utama Tanjungsakti dengan Kabupaten Lahat merupakan perbukitan dan jalur aliran sungai, sehingga menjadi rawan bencana alam tersebut," kata dia.

Kesiagaan diperlukan, baik personel maupun berbagai sarana pengendalian termasuk kesiapan alat berat untuk dikerahkan ke lokasi rawan bencana alam tersebut, ujar dia pula.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011