Jakarta (ANTARA) -
Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebutkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbuka dengan keterlibatan generasi muda.
 
Titi Anggraini dalam diskusi “Merebut Pemilih Muda 2024 yang Muda yang Menentukan" di Jakarta, Sabtu, mengatakan PPP bernuansa muda, tidak hanya terlihat dari struktur partai namun banyak anak muda potensial yang ikut berkontribusi meramaikan wacana dan dinamika di PPP.
 
"Saya melihat PPP sudah banyak membuka ruang keterlibatan anak muda, dan ini bagi saya yang menjadi kelebihan dari PPP," kata dia.

Baca juga: Ketua Umum GMPI optimistis PPP rebut pemilih muda pada Pemilu 2024
 
Dia mengatakan pada Pemilu 2024 jumlah anak muda sangat signifikan sehingga sangat menentukan dalam perolehan suara. Menurutnya, jika anak muda dikelola dengan baik, maka sudah pasti partai aman untuk lolos ambang batas parlemen (PT).
 
"Membangun hubungan militansi dengan partai menjadi sangat penting. Anak muda harus hadir dan tampil dalam panggung utama di partai politik, hadir dengan gagasan dan fisiknya," kata dia.
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan generasi milenial lebih terbuka dalam segala hal, khususnya dengan dunia digital. Mereka punya kekuatan yang begitu besar dalam menentukan arah Indonesia ke depan.

Baca juga: PPP: Kebijakan buka tutup perbatasan harus diiringi pengawasan ketat
 
"Bonus demografi harus dikelola dengan baik, prediksi saya pada Pemilu 2024, anak muda akan menentukan dan akan menjadi pemimpin dalam wilayah publik," kata Audy yang juga merupakan salah satu kader muda PPP.
 
Kendati demikian, menurutnya, ada yang kurang dari anak muda, yaitu kurang menggemari literasi politik. Oleh sebab itu, katanya, harus diberikan edukasi politik secara terus menerus.
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Imam Fauzan menyebutkan karakter anak muda sangat adaptif. Anak muda bebas terhadap partai politik tapi sering mengikuti kegiatan politik.

Baca juga: PPP mendukung hentikan diskriminasi difabel
 
"Anak muda jauh lebih rasional dan objektif dalam memilih partai. Karena Itu penting bagi kita untuk menghadirkan wajah partai politik yang terbuka dan bisa diterima oleh anak anak muda," kata dia.
 
Menurut dia, PPP harus sangat pro terhadap anak muda. Anak muda, kata Imam, lebih aktif di media sosial. Oleh karena itu edukasi politik di media sosial menjadi sangat penting dan diperlukan.
 
"Lewat media sosial kita bisa berikan edukasi politik untuk anak muda, kita sajikan konten-konten yang menarik dan edukatif agar anak muda punya pengetahuan tentang politik," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022