Kegiatan ini sekaligus menjadi terapi humanistik bagi mereka guna meringankan bebannya dari trauma, kecemasan hingga depresi
Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sulawesi Selatan menggelar festival kuliner dan seni yang diikuti oleh para pengungsi asing sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Bakti Imigrasi ke-72.

"Melalui festival ini, diharapkan para pengungsi dari luar negeri ini dapat mengaktualisasikan diri mereka di saat memperingati Hari Bakti Imigrasi," tutur Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel, Harun Sulianto, di sela festival yang berlangsung di Gedung Guru Jusuf Kalla, Makassar, Sabtu.

Menurutnya, isu pengungsi, merupakan isu kemanusiaan sehingga pendekatan mesti mengedepankan sisi kemanusiaan. Selain itu, ini juga untuk memberikan kesempatan kepada pengungsi menunjukkan bakat dan kreativitas serta meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pertunjukan seni tari.

Baca juga: Kemensos siapkan kompleks untuk tampung pengungsi asing

"Kegiatan ini sekaligus menjadi terapi humanistik bagi mereka guna meringankan bebannya dari trauma, kecemasan hingga depresi selama berada di sini," tutur Harun.

Pengungsi dari luar negeri di Kota Makassar tercatat sekitar 1500-an orang. Sejak 2020 hingga awal tahun 2021, sebanyak sembilan orang sudah dikirim dan tempatkan pada negara ketiga.

"Kita berharap, pandemi COVID-19 bisa segera usai, agar negara ketiga bisa menerima keberadaan mereka," harapnya.

Festival tersebut menampilkan pertunjukan seni tari, pameran lukisan serta menyajikan berbagai macam jenis makanan tradisional dari lima negara seperti Sambusa dari Somalia, Briyani dari Sri Langka, Kebab dari Iran, Bolani dari Afganistan dan Luri Fira dari Myanmar.

Selain festival, Kantor Imigrasi juga membuka layanan permohonan paspor on the spot atau di lokasi acara yang dinamai dinamai layanan easy paspor.

Baca juga: Ratusan pengungsi di Pekanbaru minta dikirim ke negara ketiga

Baca juga: Kemlu: Hampir 2.000 pengungsi asing sudah divaksin COVID-19

Baca juga: 1.660 pengungsi asing masih bertahan di Makassar

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022