Banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun mengancam sejumlah fasilitas umum
Kupang (ANTARA) - Bupati Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur Nikodemus Rihi Heke mengatakan pemerintah kabupaten setempat telah bergerak cepat untuk menangani banjir yang menerjang Desa Depe, Kecamatan Sabu Barat.

"Usai banjir di Desa Depe, saya juga langsung perintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk memastikan kerusakan sekaligus melakukan pengukuran di titik-titik yg rawan dan perlu pengaman," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat.

Ia menjelaskan banjir yang terjadi Desa Depe pada Selasa (18/1) akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan air sungai meluap.

Banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun mengancam sejumlah fasilitas umum seperti gedung kantor desa, gereja, sekolah, maupun jalan penghubung antardesa, permukiman warga dan lahan pertanian.

Ia juga sudah turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi kerusakan serta lahan warga yang terdampak banjir.

Selain itu juga untuk memastikan bahwa laporan warga disampaikan secara berjenjang melalui kepala desa setempat.

Melalui dinas teknis, kata dia pemerintah daerah menurunkan alat eksavator dan beberapa bronjong untuk mengamankan bronjong yang jebol agar dampak kerusakan dapat diminimalisasi.

"Dengan bantuan ekskavator kami membuat jalur air baru untuk penangan darurat supaya kerusakan tidak bertambah," kata Nikodemus Rihi Heke .

Sementara itu Penjabat Kepala Desa Depe Alfret Yefta Radja mengapresiasi langkah cepat pemerintah kabupaten dalam menangani banjir di desa dengan peninjauan dan pengerahaan alat untuk mengurangi dampak banjir.

"Pemerintah kabupaten langsung melakukan langkah-langkah taktis sehingga penanganan di lapangan bisa berlangsung dengan cepat," katanya.

Pihaknya berharap pemerintah kabupaten setempat ke depan dapat mengalokasikan anggaran untuk normalisasi kali serta pembangunan bronjong di titik rawan banjir, serta perbaikan jembatan penyeberang yang merupakan salah satu jalan penghubung antardesa, demikian  Depe Alfret Yefta Radja .


Baca juga: Ratusan hektare sawah di Sabu Raijua terendam banjir

Baca juga: Pemda Sabu Raijua kerahkan 39 mobil distribusi air untuk warga

Baca juga: BPBD Sabu Raijua masih lakukan pencarian satu nelayan yang hilang

Baca juga: Satu nelayan hilang di Sabu Raijua-NTT ditemukan di Pulau Sumba

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022