Bogor (ANTARA News) - Menjelang bulan Ramadhan, pedagang kembang api dan petasan mulai marak bermunculan di setiap penjuru jalan Kota Bogor Jawa Barat.

Pantauan di lapangan, Minggu, pedagang musiman tersebut tersebar di seluruh pasar tradisional, ada pula di pinggir-pinggir jalan seperti Jembatan Merah, Stasiun Kereta Api dan Taman Topi.

Firmansyah salah satu pedagang kembang api di Pasar Anyar mengaku sudah dua minggu mulai berjualan kembang api.

Selama dua minggu tersebut berjualan, untuk yang diperoleh pedagang kembang api lumayan banyak rata-rata Rp150 ribu per hari.

"Alhamdulillah, lumayan banyak. Kebetulan karena libur sekolah jadi banyak anak-anak yang beli," kata Firman.

Firman mengatakan, kembang api tersebut ia beli dari salah satu agen di Jakarta. Hanya dengan bermodalkan Rp1 juta ia memiliki sekitar 25 macam jenis kembang api.

"Semuanya produk dari China, karena harganya murah dan banyak macamnya," katanya.

Kembang api tersebut bermacam model, ada yang berbentuk kupu-kupu, kembang api bola-bola, kembang api rudal, dan kembang api naga.

Selain kembang api, Firman juga menjual petasan dengan ukuran dan daya ledak kecil, ada juga bola api.

Kembang api tersebut harga jualnya mulai dari Rp1.000 per satu bungkus hingga ada yang mencapai Rp80.000 per bungkusnya.

Firman yang sehari-harinya berjualan VCD bajakan di Pasar Anyar memilih berjualan kembang api karena merasa untung yang diperolehnya cukup besar selama Ramadhan.

"Yah lumayan untuk tambahan lebaran dan biaya melahirkan istri," katanya.

Hal serupa juga dikatakan Ujang pedagang kembang api di Jembatan Merah, ia memilih berjualan musiman untuk modal lebaran.

Ujang pun mengaku berjualan kembang api memiliki resiko, seperti terkena hujan karena tidak memiliki tempat permanen juga razia yang sering dilakukan petugas.

Ia mengaku tidak khawatir denganr razia petugas, karena ia tidak menjual petasan yang dilarang oleh pemerintah.

"Selama saya tidak menjual petasan, saya tidak akan kena razia. Karena yang dilarang itu petasan, makanya saya tidak jual," katanya.

Sementara itu, menyusul maraknya pedagang kembang api dan petasan, kini suara petasan dan kembang api mulai marak terdengar di sejumlah wilayah perumahan. Seperti di gang Mentang Kecamatan Bogor Barat, anak-anak terlihat asik mengisi waktu libur dengan bermain petasan dan kembang api. (LR/Y006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011