tunarungu dan tunawicara bisa secara mandiri mengurus berbagai dokumen di kelurahan
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuka kelas pelatihan bahasa isyarat bagi aparat tingkat kelurahan se-Kecamatan Selaparang sebagai salah satu upaya peningkatan layanan bagi kalangan disabilitas.

"Staf pelayanan di kelurahan kita latih bahasa isyarat guna antisipasi perkembangan ke depan sebab para disabilitas khususnya penyandang tunarungu dan tunawicara bisa secara mandiri mengurus berbagai dokumen di kelurahan," kata Camat Selaparang Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Kamis.

Dikatakan, pembukaan kegiatan kelas pelatihan bahasa isyarat tersebut dirangkaikan dengan pencanangan Kecamatan Selaparang Inklusi pada Rabu (19/1-2022).

Dikatakan, jumlah aparat kelurahan yang ikut kelas bahasa isyarat sebanyak 10 orang, terdiri atas sembilan orang perwakilan dari sembilan kelurahan di Kecamatan Selaparang dan satu orang dari perwakilan kecamatan.

Kelas bahasa isyarat tersebut ditargetkan berlangsung sebanyak 10 kali pertemuan, bekerja sama dengan Yayasan Harapan Baru Lombok. "Jadi kegiatan ini, tidak membebani anggaran daerah," katanya.

Di sisi lain Zulkarwain mengatakan, pencanangan Kecamatan Selaparang Inklusi menjadi payung untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Kota Mataram.

Selain itu menjadi salah satu wujud nyata dari keinginan Pemerintah Kota Mataram untuk merangkul, mengayomi, dan melibatkan segenap lapisan masyarakat dalam program-program pembangunan termasuk kaum disabilitas.

"Di Kelurahan Karang Baru, kita sudah mulai dengan membuat akses untuk kursi roda bagi disabilitas," katanya.

Baca juga: Lima penerjemah bahasa isyarat bantu pengajian tunarungu
Baca juga: Alat penerjemah bahasa isyarat ITB menang di Korea

Selain memberikan pelatihan bahasa isyarat, ke depan pihak Kecamatan Selaparang akan memberikan pelatihan bahasa Inggris, seiring dengan banyak kegiatan skala internasional yang digelar di daerah ini.

"Dengan akan adanya perhelatan MotoGP, Pulau Lombok saat banyak yang lirik. Karena itu, kita juga harus siapkan diri," katanya.

Zulkarwin mengatakan, dengan pemberian pelatihan bahasa Inggris harapannya ketika ada tamu mancanegara yang ingin membeli Sate Rembige, atau jalan-jalan ke Islamic Center dan Udayana, setidaknya masyarakat bisa berkomunikasi.

"Itu sebagai bentuk keramahan kita kepada para tamu," ujarnya.

Baca juga: Difodeaf, aplikasi penerjemah bahasa isyarat buatan mahasiswa Universitas Brawijaya
Baca juga: Sarung tangan pintar ini ubah bahasa isyarat jadi teks

Sementara pelatihan bahasa Inggris untuk para pengusaha juga sangat penting untuk memperluas pangsa pasar serta dapat melayani pelanggan dari mancanegara.

Kecamatan Selaparang Inklusi juga menyiapkan program latihan bahasa Inggris konsep akademik bagi warga yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atau mengambil bea siswa ke luar negeri.

"Untuk program bea siswa S1 ke luar negeri bisa kami dampingi bahkan hingga mendapat beasiswa dari lembaga yang bekerja sama dengan kami," ujarnya.

Baca juga: BNPB tekankan pentingnya sama bahasa dalam menolong orang Tuli

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022