zakat di Kota Pahlawan dimulai dari ASN di lingkup Pemkot sejak November 2021, seluruh ASN sudah menyisihkan pendapatan setiap bulan untuk berzakat.
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima penghargaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Award 2022 karena dinilai sebagai salah satu kepala daerah yang peduli mendukung Gerakan Zakat Indonesia.

"Saya yakin, zakat Kota Surabaya bisa dimanfaatkan oleh kepentingan umat di Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi melalui siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatikan (Diskominfo) Surabaya saat menerima penghargaan dari Ketua Baznas RI K.H. Noor Achmad dalam acara Peringatan HUT ke-21 Baznas di Jakarta, Senin.

Wali Kota Eri meyakini, apabila zakat itu dikelola dengan baik, maka bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan. Apalagi, lanjut dia, saat ini zakat di Kota Pahlawan sudah dikelola oleh Baznas Surabaya.

Eri mengatakan, pihaknya mengaktifkan kembali Baznas Surabaya yang sebelumnya sempat vakum selama 7 tahun.

"Saya bersyukur Baznas Kota Surabaya kembali aktif. Saya berharap, Baznas bisa mengelola zakat dengan baik, untuk menggerakkan perekonomian maupun kegiatan sosial di Kota Surabaya," ujarnya.

Menurutnya, zakat di Kota Pahlawan sendiri telah dimulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Surabaya. Sejak November 2021 lalu, lanjut dia, seluruh ASN pemkot setiap bulannya sudah menyisihkan pendapatan untuk berzakat.

"Saya tahu bahwa zakat itu sifatnya tahunan. Namun, akan lebih baik kalau setiap bulan kita berzakat ketika kita memiliki penghasilan," katanya.

Bahkan, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini berencana mendatangi seluruh masjid, instansi maupun stakeholder di Surabaya. Ia berharap dapat meyakinkan mereka bahwa BAZNAS Surabaya mampu mengelola zakat untuk mengentas kemiskinan di Kota Pahlawan.

"Saya meyakini, dengan kekuatan umat muslim di Kota Surabaya, maka akan mampu untuk menyelesaikan kemiskinan. Kalau pemerintah dipercaya untuk memegang zakat, maka tidak mungkin ada lagi orang miskin di Kota Surabaya," katanya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah menyampaikan, Baznas Surabaya terbentuk untuk menyalurkan hak-hak fakir miskin. Yakni, dengan cara melakukan jihad melawan kemiskinan melalui zakat dari umat muslim yang ada di Kota Surabaya.

"Bapak Eri Cahyadi mengajak kami untuk berjihad melawan kemiskinan, karena BAZNAS ini merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk mensejahterakan umat," katanya.

Meski Baznas Surabaya sebelumnya sempat vakum selama 7 tahun, namun Moch. Hamzah memastikan akan terus berupaya untuk mengejar ketertinggalan. Tentunya dalam upaya tersebut, Baznas Surabaya bersinergi dengan semua pihak.

"Kami akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan pihak swasta untuk memaksimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya," katanya.

Diketahui dalam proses pemberian Baznas Award 2022, tim dari Baznas RI melakukan standar penilaian menggunakan Indeks Zakat Nasional (IZN) dan juga penilaian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Salah satu indikator yang digunakan adalah kepatuhan kepala daerah terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan juga perhatian Wali Kota Eri terhadap penguatan pengelolaan zakat pada BAZNAS Surabaya. (*)
Baca juga: Uhamka raih penghargaan lembaga pendidikan pendukung literasi zakat
Baca juga: ANTARA raih penghargaan media pendukung kebangkitan zakat
Baca juga: Pemkot Makassar dianugerahi Baznas Award 2019

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022