Hanya kebetulan di Indonesia sumber gempa sangat banyak, lebih dari 295. Sehingga jika terjadi gempa berdekatan jaraknya atau waktunya berdekatan itu faktor kebetulan saja, tidak ada hubungannya
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak memiliki keterkaitan satu dengan lainnya dan jarak serta waktu yang berdekatan hanyalah faktor kebetulan, mengingat ratusan sumber gempa yang ada di Indonesia.

"Peningkatan aktivitas gempa akhir-akhir ini tidak memiliki kaitan satu dengan lainnya," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat menjawab pertanyaan ANTARA via aplikasi pesan di Jakarta, Senin,

"Hanya kebetulan di Indonesia sumber gempa sangat banyak, lebih dari 295. Sehingga jika terjadi gempa berdekatan jaraknya atau waktunya berdekatan itu faktor kebetulan saja, tidak ada hubungannya," tambahnya.

Ditegaska Daryono bahwa tidak ada saling picu dan juga tidak ada rambatan gempa.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6,6 terjadi pada Jumat (14/1) yang memiliki episenter 53 kilometer barat daya Sumur di Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kedalaman 40 kilometer.

Sehari setelahnya pada Sabtu (15/1) terjadi gempa bumi magnitudo 4,1 dengan pusat gempa 23 kilometer tenggara Bangkalan di Jawa Timur pada kedalaman 14 kilometer.

Gempa kemudian kembali terjadi pada hari ini (Senin, 17/1) pukul 07.25 WIB dengan magnitudo 5,4 dan pusat gempa berada di laut 84 kilometer barat daya Bayah, Banten.

Dalam keterangan di media sosial Balai Besar MKG Wilayah II, BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.


Baca juga: Gempa Banten akibat aktivitas subduksi lempeng Samudra Indo-Australia

Baca juga: BPBD Banten catat 225 desa di Banten terdampak gempa

Baca juga: Dari catatan sejarah terjadi delapan kali gempa merusak di Selat Sunda

Baca juga: BMKG: Terjadi lima gempa susulan di Banten

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022