Jakarta (ANTARA) - Dikenal karena karyanya di film-film seperti "The Girl who Leapt Through Time", "Wolf Children", "Mirai" yang dinominasikan Oscar dan, yang terbaru, "Belle", Mamoru Hosoda telah menjadi terkenal baik di dalam maupun di luar negeri untuk menjadi salah satu sutradara animasi yang paling dihormati.

Mengutip Crunchyroll pada Senin, film menceritakan Suzu yang tertutup dan jauh dari ayahnya dan dunia setelah kematian ibunya. Ia lalu menempa kehidupan ganda di dunia maya U sebagai bintang musik viral Belle.

Ketika salah satu konsernya terganggu oleh pengguna misterius lain yang dikenal sebagai Beast, mengungkap kebenaran di balik identitas mereka mengungkapkan lebih banyak tentang Suzu, U, dan sifat simbolis Belle dan Beast daripada yang dia duga sebelumnya.

Kisah film terbarunya, BELLE, secara longgar terinspirasi oleh dongeng klasik Eropa "Beauty and the Beast", yang telah diadaptasi ke layar perak sebelum termasuk yang paling terkenal dengan mahakarya Prancis John Cocteau tahun 1946 dan sebagai musikal animasi Disney pada tahun 1991.

Dengan "Belle", Hosoda telah menawarkan pandangannya sendiri yang melekat pada akar cerita abadi sambil menyimpang dari bahan sumber untuk menempatkan spin kontemporer yang diresapi internet pada kisah tersebut dan makna keindahan yang menjadi miliknya sendiri.

Baca juga: Game "Mobile Suit Gundam Online" akan berakhir pada 2022

Baca juga: "Jujutsu Kaisen 0" rajai box office di Jepang
"Belle" / "Ryuu to Sobakasu no Hime" (2021). (Studio Chizu)


"Saya menyukai kisah 'Beauty and the Beast' bahkan sebagai seorang anak, dan apa yang saya suka tentang itu adalah cara nilai-nilai Anda terbalik. Apa yang Anda anggap cantik ternyata jelek, dan apa yang Anda anggap jelek ternyata cantik. Sebagai mahasiswa, saya melihat versi Jean Cocteau dan saya sudah merasakan daya tarik Beast sebagai karakter di sana," papar Hosoda.

Ia mengatakan, sementara saya menyukai versi Jean Cocteau dan versi Disney, ia ingin membuat film itu semakin relevan untuk penonton di hari ini. Ia menyadari bahwa perubahan terbesar adalah apa yang kita anggap atau definisikan sebagai kecantikan.

"Bagi saya, kekuatan adalah keindahan dan mampu tumbuh dan menjadi lebih kuat adalah indah dan cantik," kata Hosoda.

"Itulah yang dilakukan Suzu ketika dia bertemu dengan diri lain yang ada di dalam dirinya yang disebut Belle. Belle membantunya menjadi versi dirinya yang lebih kuat, dan itulah kecantikan yang saya definisikan hari ini," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, "Belle" (judul Jepang: "Ryuu to Sobakasu no Hime") tengah tayang di sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai tanggal 12 Januari.

Selain disutradarai oleh Hosoda, film ini dibintangi oleh Kaho Nakamura sebagai Suzu/Belle, Takeru Satoh sebagai Beast/Kei, Lilas Ikuta YOASOBI sebagai Hiroka, dan Ryo Narita sebagai Shinobu.

Baca juga: Film animasi "Belle" tayang perdana di Festival Film Cannes 2021

Baca juga: Mamoru Hosoda x Uniqlo rilis kaos jelang penayangan "Belle"

Baca juga: "Demon Slayer S2" Ep.6 ungkap memori lama Muzan & transformasi Nezuko

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022