Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Raharja, BUMN penyelenggara program perlindungan dasar kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan, menargetkan kinerja tahun 2022 tumbuh berkelanjutan, setelah meletakkan pondasi fundamental perusahaan pada 2021.

"Manajemen dan seluruh insan Jasa Raharja terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, melakukan inovasi transformasi digital, dan efisiensi," kata Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat,

Ketiga langkah ini menjadi kunci bagi pertumbuhan perusahaan di saat pandemi maupun menjadi pondasi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dari sisi kualitas pelayanan santunan, Jasa Raharja 2021 menyerahkan total santunan sebesar Rp2,41 triliun mengalami kenaikan 3,2 persen dibandingkan tahun 2020. Sementara dalam kecepatan penyerahan santunan meninggal dunia berhasil merealisasikan rata-rata kecepatan pemberian santunan secara nasional 1 hari 10 jam dan 15 menit, 24 detik, sejak berkas diserahkan.

Langkah transformasi digital untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat juga dilakukan melalui pengembangan aplikasi JRKu dan Sistem Verifikasi Rawatan (Sivera). Integrasi sistem pelayanan santunan dengan IRSMS Korlantas Polri, Sistem Kependudukan dan Catatan Sipil Ditjen Dukcapil, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit dan perbankan.


Baca juga: Jasa Raharja serahkan santunan Rp1,16 triliun semester I-2021

Lebih lanjut Rivan memaparkan, selain mempercepat kualitas pelayanan, perusahaan sepanjang 2021 juga melakukan berbagai transformasi digital seperti antara lain penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE e-Business Suite untuk transaksi pendapatan, investasi, klaim dan lain-lain, kemudian sistem pelaporan manajemen risiko digital Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR), tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS, tata persuratan digital SIAP-JR, dan PKBL Online.

Dengan berbagai langkah transformasi tersebut, Jasa Raharja berhasil membukukan kinerja tahun 2021 yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,64 triliun, meningkat 9,29 persen dari perolehan laba bersih tahun 2020. Dengan perolehan laba tersebut, Jasa Raharja menyumbang 65 persen lebih terhadap Holding Perasuransian dan Penjaminan (Indonesia Financial Group/IFG).

Nilai aset perusahaan juga berhasil tumbuh 2,47 persen sepanjang 2021, sementara itu nilai ekuitas (unaudited) tumbuh 2,28 persen. Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan di atas 700 persen, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 120 persen.

Baca juga: Mudahkan masyarakat, Jasa Raharja terapkan layanan digital terpadu


"Kondisi ini tentunya tidak membuat kami berpuas diri saat ini kami sedang terus mengembangkan fitur fitur dalam aplikasi JRku yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam keselamatan transportasi," kata Rivan.

Fitur dapat dimanfaatkan masyarakat diantaranya fitur santunan online untuk pengajuan santunan, kendaraanku untuk mendapatkan notifikasi masa berlaku Pajak Kendaraan Bermotor, serta yang akan menjadi solusi adalah Jalanku dimana dengan fitur ini masyarakat akan mendapatkan notifikasi apabila memasuki daerah rawan kecelakaan saat melakukan perjalanan.

Saat ini Jasa Raharja juga telah memiliki jaringan yang tersebar diseluruh Indonesia dan sudah terintegrasi dengan 29 kantor cabang, 63 kantor perwakilan, 31 kantor pelayanan, 1.646 Kantor Bersama Samsat dan telah bekerjasama dengan 2.368 rumah sakit di seluruh Indonesia.


Baca juga: Jasa Raharja Sulut bayar santunan Rp33 miliar di Januari-Oktober 2021
Baca juga: Jasa Raharja serahkan santunan korban penumpang KMP Yunicee Rp862 Juta

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022