Ini untuk mengantisipasi kondisi psikologis yang saya sebut tadi, kelelahan publik
Jakarta (ANTARA) - Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Rissalwan Habdy Lubis mengatakan bahwa mendorong peningkatan penerapan protokol kesehatan di tengah potensi penambahan kasus COVID-19 akibat Omicron dapat dilakukan dalam langkah proaktif pemangku kepentingan untuk ketersediaan instrumen protokol kesehatan.

Dihubungi dari Jakarta pada Jumat, Rissalwan berpendapat bahwa pandemi yang telah berjalan sejak 2020 membuat psikologis publik secara umum berada dalam keadaan lelah.

"Kondisi psikologis publik yang harus dibaca itu harus direspons pemerintah oleh pemerintah melalui kebijakan yang tepat. Kebijakan yang tepat terkait prokes, yang pertama, sebetulnya bisa lebih proaktif," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kemitraan Pembangunan Sosial (LKPS) itu.

Dia memberikan contoh salah satu langkah proaktif untuk terus mendorong protokol kesehatan seperti membagikan masker secara gratis di fasilitas umum.

Baca juga: Sekolah di Jakarta Timur diminta tingkatkan prokes untuk cegah Omicron

Langkah seperti itu, ujarnya, akan jauh lebih bermanfaat dibandingkan hanya menegur dan pemberian sanksi.

"Ini menunjukkan pihak-pihak yang memiliki kewenangan itu memperhatikan masyarakat secara umum. Ini untuk mengantisipasi kondisi psikologis yang saya sebut tadi, kelelahan publik," jelasnya.

Dia menyoroti kondisi kelelahan terhadap situasi pandemi dapat mendorong beberapa masyarakat mulai tidak ketat melakukan protokol kesehatan dan mengurangi kewaspadaan terhadap COVID-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (11/1), mengatakan diprakirakan puncak kasus Omicron terjadi pada awal Februari mendatang.

Hal itu berdasarkan hasil pengamatan negara lain, dengan Omicron mencapai puncak penularan dalam kisaran 40 hari atau lebih cepat dari varian Delta. Dengan pemerintah menyiapkan strategi berbeda dari penanganan Delta.

"Kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujar dia.

Baca juga: Pecalang Bali ingatkan taat prokes saat pembuatan dan pawai ogoh-ogoh
Baca juga: PTM 100 persen perhatikan penerapan prokes dan vaksinasi pendidik
Baca juga: Epidemiolog: Cegah penyebaran Omicron dengan perkuat prokes

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022