Jakarta (ANTARA) - Kandidat vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) segera masuk uji klinis tahap 1 pada manusia pada Februari 2022.

"Kita baru tanggal 5 bulan Februari baru untuk uji klinis fase 1," kata Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Unair Fedik Abdul Rantam saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan uji klinis fase 1 melibatkan orang sehat sebanyak 200 orang, lalu uji klinis fase 2 melibatkan sekitar 400 orang, dan uji klinis fase 3 melibatkan lebih dari 3.000 orang.

Uji klinis kandidat vaksin tersebut rencananya dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur. Peserta uji klinis bisa mendaftarkan diri dalam jaringan ke rumah sakit tersebut.

Baca juga: BRIN: Riset vaksin Merah Putih tidak terhambat karena proses integrasi

Unair mengembangkan vaksin Merah Putih untuk COVID-19 dengan menggunakan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan.

Unair telah menyerahkan bibit vaksin kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk disiapkan bagi pelaksanaan uji klinis vaksin tersebut.

Bibit vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair tersebut telah melalui uji praklinis fase 1 dan 2. Uji praklinis fase 1 menggunakan hewan mencit dan fase 2 menggunakan hewan makaka atau monyet.

Setelah berhasil melalui uji klinis fase 1, 2, dan 3, diharapkan vaksin Merah Putih tersebut dapat memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization) atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Menko PMK ingin proses produksi Vaksin Merah Putih dipercepat
Baca juga: BPOM targetkan EUA Vaksin Merah Putih Unair terbit Juni 2022
Baca juga: BPOM sebut vaksin Merah Putih diproduksi pada pertengahan 2022

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022