Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah pesan berantai beredar di aplikasi WhatsApp pada Januari 2022 yang berisi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta meninggalkan metode pemasangan ring atau bypass.

Metode itu ditinggalkan karena RSCM mempraktikkan penyedotan plug (sumbatan) di vena/saluran darah ke jantung.

Berikut potongan narasi yang terdapat dalam pesan berantai tersebut:
"Mulai hari ini di RSCM, mulai dipraktekkan penyedotan plug (sumbatan) di vena/saluran darah ke jantung, jd ngga pake ring atau bypass lagi...

...bersama ini diinformasikan penanganan penyempitan pembuluh darah tsb TIDAK SELALU hrs dilakukan dgn pemasangan ring (Stent) atau bahkan operasi by pass.

Saat ini penanganan pembuluh darah di jantung yg menyempit dpt dilakukan dgn cara di infus. Cairan infus yg di import tsb mampu mengikis (membersihkan) plaque (gumpalan2 yg umumnya berupa calsium) pada bagian dlm pembuluh darah yg menghambat aliran darah. Tergantung dari parah atau tidaknya penyempitan tsb…

Dr. Yahya Kisyanto, yg alamat prakteknya di daerah Cikini, menggunakan dua macam cairan infus. Pengobatan penyempitan pembuluh darah dgn cara di infus ini biayanya sangat terjangkau oleh masyarakat umum dan sudah banyak pasien yg berhasil ditangani."


Namun, benarkah RSCM sudah meninggalkan metode pemasangan ring untuk menangani pasien jantung koroner?
 
Pesan hoaks yang menyebut Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta telah meninggalkan metode pemasangan ring guna menangani pasien jantung koroner. (WhatsApp)


Penjelasan:
Narasi yang terdapat dalam pesan berantai tersebut merupakan hoaks berulang yang pernah muncul pada 2018 dan 2019.

ANTARA, pada 14 Maret 2019, telah mengklarifikasi narasi hoaks itu dari sumber RSCM.

Keterangan resmi dari rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu salah satunya menyebut metode yang dilakukan bidang Pelayanan Jantung Terpadu akan melakukan diagnostik untuk mengetahui di mana dan bagaimana penyumbatan darah beku pada pasien.

Diagnostik itu akan diikuti terapi evakuasi gumpalan darah beku (trombus) yang menyebabkan pasien menderita jantung.

Namun, para tenaga kesehatan di layanan jantung itu seringkali menemukan pasien dengan penyempitan pembuluh darah lebih sering ditemui dibanding mereka yang mengalami penyumbatan akibat darah beku.

"Jika mendapatkan sumbatan total atau sebagian yang disebabkan oleh trombus, maka yang dilakukan adalah sedot trombus dulu. Alatnya bermacam-macam dengan mekanisme yang beragam. Ada yang jet seperti video itu, ada yang manual. Setelah trombus bersih baru di balon dan atau dipasang ring, bahkan sering tidak perlu di-balon atau pasang ring bila trombus (gumpalan darahnya sudah terevakuasi bersih tanpa menyisakan bekas atau tidak ada penyempitan yang disebabkan plak)," demikian keterangan resmi RSCM.

Sementara mengacu laporan ANTARA pada 2018, pengobatan alternatif bernama terapi infus plak masih kontroversi.

Seorang ahli penyakit dalam dan jantung di Klinik Abdi Medika dokter Yahya Kisyanto tetap menyarankan untuk kasus penyakit jantung berat, harus segera menjalani operasi.

Klaim: RSCM mulai tinggalkan pasang ring guna tangani pasien jantung koroner
Rating: Salah/Disinformasi

Cek fakta: Misinformasi! Pfizer tambahkan zat penguat jantung dalam vaksin untuk anak

Baca juga: Pakar sarankan segera ke dokter saat nyeri dada

Baca juga: Waspada, usia 30-an kini rentan terkena penyakit jantung

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022