Keempat ada 'risk journey'
Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyiapkan 15 aksi keselamatan (safety action) untuk melaksanakan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait insiden kecelakaan.

Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana Aditya menyampaikan beberapa poin penerapan "safety action" di antaranya yang pertama penyediaan tempat istirahat bagi pramudi di tiap terminal.

"Tempat itu akan digunakan sebagai tempat istirahat pramudi sambil menunggu piket berikutnya," kata Mochamad Yana Aditya dalam diskusi virtual, di Jakarta, Rabu.

Yana menambahkan TransJakarta juga akan merelokasi penempatan petugas patroli jalur berdasarkan hasil dari "road hazard mapping" (RHM) yang dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

"Kita memang sedang merelokasi patroli jalur dan ditempatkan di daerah yang sering terjadi kecelakaan, utamanya daerah seperti putaran, perempatan, atau tempat banyak sekali kendaraan di luar TransJakarta melakukan perlintasan dan memotong jalur TransJakarta," ujar Yana.

Baca juga: Masyarakat diajak KNKT ikut aktif ciptakan keselamatan berkendara

Dia melanjutkan pihaknya juga akan memberlakukan kebijakan kepada pramudi TransJakarta untuk tidak mengendarai bus yang berbeda-beda setiap harinya.

Tujuannya agar para pramudi dapat lebih mengenali kendaraan yang dikemudikannya itu sehingga meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan.

"Keempat ada 'risk journey'. Jadi, setiap rute ada 'risk journey' dan akan disosialisasikan ke pramudi yang ada di rute itu, baik operator maupun swakelola," tutur Yana.

TransJakarta juga nantinya menerapkan kebijakan untuk meminimalisir tingkat kelelahan pada para pramudi yang bertugas sesuai dengan rekomendasi dari KNKT.

"Selama ini pramudi itu setelah dia selesai bertugas, dia akan mengisi BBM/BBG sebelum kembali ke pool. Ini terus terang bagi KNKT memberikan masukan ada tingkat kelelahan. Oleh sebab itu, kita mencoba pramudi lansir di koridor 1 Halte CSW," kata Yana.

Baca juga: Tak ada klaster COVID-19 angkutan umum di DKI Jakarta

Terkait masalah kesehatan, Yana menyampaikan bahwa TransJakarta akan mengintensifkan pemeriksaan medis untuk memastikan pramudi yang bertugas tidak memiliki penyakit.

Selain itu, TransJakarta juga akan melakukan pengecekan kondisi kesehatan pramudi bus setiap pagi sebelum mereka bertugas.

"Kita juga melakukan 'random check' narkoba untuk pramudi," jelas Yana.

Yana mengatakan bahwa ke depan juga akan diaktifkannya kembali keberadaan petugas di dalam bus yang saat ini terhenti akibat pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, untuk poin-poin "safety action" lainnya di antaranya perbaikan data kecelakaan dan proses evaluasi, pemberlakuan batas kecepatan di tol dan non tol, penyusunan laporan investigasi, perbaikan proses kelayakan kendaraan sebelum beroperasi hingga penyusunan modul kurikulum untuk pramudi.

Baca juga: Terjadi 508 kecelakaan TransJakarta pada 2021, terbanyak bus PPD

"Kita juga melakukan penyusunan perbaikan standar prosedur operasi (SOP) terkait dengan rekrutmen pramudi. Ini penting karena SOP dari rekrutmen ini memastikan apakah pramudi memenuhi syarat atau tidak," kata Yana.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021