Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan optimisme sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan di tahun depan dan bangkit dari keterpurukan.

"Optimisme adalah bagian dari daya dorong di dalam setiap masyarakat untuk berbuat lebih baik lagi. Jadi apabila optimisme masyarakat meningkat harus terus dipertahankan agar negeri ini selalu memiliki daya dorong untuk tumbuh di tengah pandemi," kata Lestari Moerdijat atau Rerie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Hal itu dikatakan Rerie terkait survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebutkan sebanyak 72 persen masyarakat optimistis pada prospek ekonomi 2022.

Survei SMRC juga menyampaikan sebanyak 62,2 persen warga menilai ekonomi nasional tahun depan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk ada 10,6 persen.

Menurut Lestari, optimisme masyarakat yang terbentuk di tengah pandemi harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan melalui aksi-aksi nyata dari pemangku kepentingan.

Baca juga: MPR: Butuh strategi pengendalian menyeluruh atasi varian Omicron

Baca juga: MPR minta Pimpinan DPR buka nurani percepat legislasi RUU TPKS


"Aksi-aksi nyata pemangku kepentingan itu serupa berbagai kebijakan yang membuka peluang agar masyarakat mampu mengembangkan ekonomi rumah tangganya," ujarnya.

Selain itu menurut dia, terus memperbaiki kebijakan agar mampu beradaptasi dengan kondisi terkini, karena sangat diperlukan agar gerak pertumbuhan perekonomian nasional bisa dipercepat.

Dia menilai optimisme masyarakat adalah salah satu energi yang dibutuhkan untuk bangkit dari kondisi terpuruk.

"Jadi apabila optimisme itu sudah terbentuk di masyarakat, sudah seharusnya para pemangku kepentingan memberikan dukungan yang lebih besar lagi untuk mengkonversi optimisme itu menjadi pertumbuhan ekonomi yang nyata," tuturnya.

Dia mengatakan, jangan lagi optimisme yang terbangun itu dihancurkan dengan praktik-praktik birokrasi yang tidak transparan, korupsi yang meningkat, hoaks dan berbagai ketidakpastian.

Perbaikan sejumlah tata kelola di sejumlah sektor, menurut Rerie, harus dilanjutkan agar mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman dan mengakselerasi gerak langkah masyarakat.

"Selain itu, membangun karakter anak bangsa lewat konsistensi menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat harus terus dilakukan," ujarnya.

Rerie menilai optimisme yang tinggi dan masyarakat yang produktif serta berkarakter kebangsaan yang kuat, diharapkan mampu meningkatkan daya saing anak bangsa di masa depan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021