Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI), dan kepolisian melakukan kegiatan vaksinasi keliling di Kota Palu untuk mempercepat kekebalan kelompok guna mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),

Vaksinasi keliling tersebut juga bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulteng. Vaksinasi keliling dilaksanakan di sejumlah tempat, antara lain di Jodjokodi Convention Center, Pasar Inpres Manonda, Pasar Masomba, Halaman Kantor PMI Sulteng, dan di Kelurahan Talise.

Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar di Palu, Rabu, mengatakan vaksinasi keliling yang dilaksanakan mulai 16 hingga 22 Desember itu diperuntukkan bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun masyarakat umum yang belum memperoleh vaksinasi sama sekali.

Baca juga: Warga terpapar COVID-19 di Sulteng bertambah 22 jadi 47.227 orang

“Vaksinasi yang masif dapat menjadi game changer pemulihan ekonomi daerah. Oleh karena itu, kesuksesan pelaksanaannya juga menjadi perhatian OJK,” katanya.

Dalam kaitannya dengan pemulihan ekonomi nasional, lanjutnya, pemerintah didukung oleh OJK dan Bank Indonesia telah menerbitkan berbagai paket kebijakan stimulus perekonomian yang diharapkan dapat menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas dan resiliensi sektor jasa keuangan.

"Namun demikian, berbagai upaya dimaksud dianggap sulit mencapai hasil yang maksimal tanpa diiringi kesuksesan dalam vaksinasi kepada berbagai pihak. Ancaman adanya varian baru akibat mutasi virus dapat terjadi dengan begitu cepat. Oleh karena itu, diperlukan upaya antisipasi yang lebih cepat antara lain melalui gerakan vaksinasi keliling yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat,"ujarnya.

Baca juga: Daerah dengan nol kasus COVID-19 di Sulteng berkurang jadi empat

Baca juga: Kasus terpapar COVID-19 di Sulteng bertambah 11 jadi 47.174 orang


Gamal menyatakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 21 Desember 2021, rasio vaksinasi Provinsi Sulteng untuk dosis pertama sebesar 58,07 persen dan dosis kedua sebesar 32,35 persen .

Rasio tersebut masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan rasio pencapaian secara nasional. Oleh karena itu, diperlukan sinergi berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan rasio vaksinasi di Sulteng.

“Mari kita sukseskan vaksinasi COVID-19, untuk melindungi diri, keluarga, orang tercinta dan memulihkan negeri kita. Kita tanamkan tekad yang kuat. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” kata Gamal.

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021