Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) meraih penghargaan ASN Inspiratif dan dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI sebagai The future Leader pada anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) 2021
Depok (ANTARA) - Dua orang dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) meraih penghargaan ASN Inspiratif dan dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI sebagai The future Leader pada anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) 2021, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

"Tahun 2018, kami mendapatkan hak paten dengan menggunakan hampir 80% bahan baku dalam negeri. Alat ini termasuk salah satu alat wajib yang harus ada di setiap fasilitas kesehatan yang menolong bayi baru lahir. Hal ini tentunya dapat penghematan devisa negara dan sekaligus menciptakan lapangan kerja," kata Prof. Rinawati yang merupakan dosen dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) UI-RSCM dalam keterangannya, Rabu.

Kategori ASN Inspiratif diperoleh Prof. Rinawati atas inovasi dalam mengembangkan alat bantu nafas Mix Safe yang diperuntukkan bagi bayi yang baru lahir. Angka kematian bayi di Indonesia menduduki peringkat ke-6 tertinggi di Asia Tenggara akibat asfiksia (ketidakmampuan bernapas) saat lahir. Mix Safe diharapkan menolong bayi yang baru lahir agar dapat bertahan hidup.

Alat ini merupakan hasil kerja bareng para ahli dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) selama dua tahun. Proses mewujudkannya sudah melalui uji coba berulang kali hingga siap digunakan.

Saat ini, Mix Safe digunakan secara luas di seluruh pelosok Indonesia dan telah diakui sebagai alat bantu nafas bayi baru lahir, yang berstandar internasional. Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi, Prof. Rinawati telah berkunjung hampir ke semua provinsi di Indonesia untuk melatih tenaga kesehatan agar dapat menggunakan alat ini.

Selain Indonesia, beberapa negara sekitar juga menyatakan minat dan telah mengajukan permohonan pengadaan Mix Safe, termasuk Dubai dan negara-negara di Afrika.

Dr. Robert Sinto dianugerahi Piala Adhigana dalam kategori The Future Leader, atas tiga inovasinya yang telah diakui secara internasional, termasuk sistem deteksi kondisi sepsis pada pasien gawat darurat, Skor Dengue, dan pemahaman terkait kebocoran plasma yang terjadi pada pasien Demam Berdarah.

Semangatnya sebagai seorang dokter adalah menyediakan layanan kesehatan kepada semua lini masyarakat. Dengan tujuan tersebut, Dr. Robert mengembangkan kriteria qSOFA-laktat yang dapat digunakan untuk mendeteksi atau endiagnosis kondisi sepsis (infeksi berat) pada pasien.

Dalam kegiatan diagnosis sepsis membutuhkan pemeriksaan tambahan yang banyak, relatif lebih mahal, dan tidak tersedia di seluruh rumah sakit. Sehingga, sering terjadi keterlambatan dalam deteksi dan pengobatan sepsis yang menyebabkan kematian pasien akibat sepsis sangat tinggi.

"Kriteria qSOFA-laktat yang saya kembangkan sangat sederhana dan lebih terjangkau, sehingga deteksi dan pengobatan sepsis menjadi lebih cepat, serta angka kematian akibat sepsis menurun. Kini, kriteria ini merupakan bagian dari panduan proses pelayanan pasien dan telah diakui secara internasional," ujar Robert yang juga dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Anugerah ASN 2021 merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan (recognition and reward) bagi aparatur sipil negara (ASN) yang telah berkontribusi nyata dan luar biasa bagi organisasi maupun masyarakat luas. Kali ini, Anugerah ASN 2021 mengusung tema “ASN BerAKHLAK” dan hadir dengan empat kategori, yakni Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Madya Teladan, PPT Pratama Teladan, ASN Inspiratif, dan The Future Leader.

Dengan mengutip dari website menpan.go.id, disebutkan bahwa untuk dapat mengikuti ajang Anugerah ASN 2021, harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditentukan oleh setiap calon kandidat.

Syarat itu antara lain adalah ASN yang akan diusulkan memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik; memiliki penilaian kinerja minimal kategori Baik selama dua tahun terakhir secara berturut-turut; serta memiliki inovasi/prestasi yang luar biasa yang dirasakan oleh organisasi dan/atau masyarakat.

Anugerah ASN tahun ini bisa diikuti oleh Top 3 Anugerah ASN tahun-tahun sebelumnya, namun tidak diperbolehkan mendaftar di kategori yang sama di tahun 2021.

Baca juga: ASN tuna rungu Kemensos menang lomba ASN Inspriratif Kemenpan RB
Baca juga: Lima PNS inspiratif jalani tahap wawancara Anugerah ASN 2019
Baca juga: Aplikasi "Paruku" karya mahasiswa UI raih People's Choice Award

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021