ada waktu yang terbuang dalam proses itu
Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro menyatakan pandemi COVID-19 menjadi tantangan terberat dalam proyek revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM)

Direktur Proyek Revitalisasi TIM, Lucky Ismayanti, mengatakan JakPro selaku perusahaan yang memimpin proyek tersebut, mulai melaksanakan revitalisasi pada pertengahan 2019.

"Kemudian terbentur dengan kondisi pandemi ketika di awal tahun 2020 sampai sekarang, pelaksanaan pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari mobilisasi," kata Luky Ismayanti dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat.

Luky menjelaskan bahwa selama pembangunan sejumlah fasilitas dan renovasi di TIM, kegiatan proyek tidak terlepas dari mobilisasi orang, peralatan hingga material.

Baca juga: Jakpro: pembukaan proyek TIM ke publik bentuk keterbukaan informasi

Adanya pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan manusia akhirnya mau tidak mau berdampak langsung terhadap pembangunan.

Sebelum pandemi, pekerja asing yang didatangkan ke Indonesia dapat langsung bekerja, namun ketika pandemi, mereka harus melakukan karantina setelah perjalanan dari luar negeri.

"Tentunya ada waktu yang terbuang dalam proses itu. Belum lagi terhadap suplai material yang difabrikasi di luar, ternyata kegiatan pabriknya juga dibatasi," kata Luky.

Namun demikian, proses revitalisasi TIM tetap berjalan sesuai target. Saat ini, sejumlah fasilitas yang sudah difungsikan, yakni Masjid Amir Hamzah dan Gedung Parkir Taman.

Baca juga: Proyek revitalisasi TIM dibuka untuk umum setiap Kamis

Sementara itu, Gedung Panjang yang terdiri dari Perpustakaan, Galeri dan Wisma Seni mencapai 99 persen dengan tahap finalisasi pada interior.

Pada fasilitas lainnya, yakni Planetarium dan Pusat Latihan Seni mencapai 55,35 persen, Galeri Annex mencapai 94,25 persen, Graha Bhakti Budaya mencapai 66,91 persen dan Teater Halaman mencapai 40,75 persen.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021