Daya yakin pemerintah tidak mungkin memberikan sesuatu yang negatif
Jakarta (ANTARA) - Ratusan pelajar dan orang tua siswa menyambut antusias pelaksanaan 'kick off' vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun di Sekolah Dasar Negeri 03 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa.

"Saya percaya karena selain mencegah penularan dan kesakitan akibat COVID-19, saya yakin pemerintah tidak mungkin memberikan sesuatu yang negatif untuk warganya," kata orang tua siswa SDN03 Cempaka Putih Mailani (40) di Jakarta.

Ibu rumah tangga yang kini berprofesi sebagai perawat di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur itu memahami betul peran vaksin COVID-19 dalam melindungi masyarakat dari risiko tertular dan kesakitan.

Orang tua dari siswi kelas 5A bernama Mukhbitah itu telah dua kali terpapar SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 pada gelombang pertama Januari 2021 dan Juli 2021. Bahkan sang anak dan suami juga ikut tertular.

Mailani sudah sejak lama menantikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk sang anak sebab tidak ingin mengulang kejadian yang sama bilamana pandemi gelombang ketiga terjadi di Tanah Air.

Sejak Senin (13/12) malam, Mailani sudah mempersiapkan stamina sang anak untuk menerima vaksin COVID-19 jenis Sinovac di sekolah. Selain menidurkan anak lebih awal pukul 19.00 WIB, Tata-panggilan karib Mukhbitah juga diberi asupan makanan gizi seimbang untuk sarapan.

Baca juga: Orang tua dan siswa antusias ikut vaksinasi di SDN 07 Pegangsaan Dua

Baca juga: Wakil Menteri Kesehatan jadi petugas vaksinasi di SDN 03 Cempaka Putih
Peserta kick off vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (14/12/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)

Setelah memastikan kondisi sang anak bugar dan siap menjalani vaksinasi, ia mempersiapkan dokumen persyaratan seperti kartu keluarga, KTP hingga kartu siswa sebelum mendampingi putrinya ke sekolah pukul 06.00 WIB.

Pelaksanaan vaksinasi di sekolah memanfaatkan satu ruangan di kelas 1C sebagai tempat registrasi, skrining kesehatan dan penyuntikan vaksin.

Pada meja registrasi, petugas nakes mendata dokumen yang dibawa peserta. Proses berlanjut pada skrining kesehatan berupa pertanyaan seputar komorbid anak dan cek tensi darah normal.

Setelah seluruhnya dipastikan aman, peserta mendatangi meja penyuntikan untuk menerima suntikan dosis pertama vaksin yang dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi dosis kedua diberikan dengan interval minimal 28 hari.

Sebelum diperkenankan pulang, peserta vaksinasi diharuskan menjalani proses observasi selama 15 menit di salah satu lorong sekolah berkapasitas sepuluh orang untuk mengecek potensi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Baca juga: Sekolah bisa bantu data dan fasilitasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun

Baca juga: Takut jarum suntik, siswa SD menangis saat vaksinasi di Jaksel
Peserta kick off vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (14/12/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)

Salah satu siswa kelas 5B Angga Zulkarnain Wibawa mengaku antusias mengikuti agenda vaksinasi. Selain dianjurkan oleh para guru, ia juga didukung oleh keluarga. "Supaya saya tidak tertular COVID-19. Saya tidak suka pandemi karena gak bisa bermain sama teman-teman dan jalan-jalan," katanya.

Agenda kick off vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN Cempaka Putih 03 Jakarta Pusat dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono beserta pejabat terkait di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov DKI Jakarta Maarullah Mataali, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta Febrie Adriansyah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti.

Dari tota 374 siswa usia 6-11 tahun, pelaksanaan vaksinasi dibagi menjadi dua gelombang masing-masing 176 peserta pada hari ini dan sisanya berlangsung pada Rabu (15/12).

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021