Lumajang (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengerahkan tiga unit kendaraan dapur umum untuk menyuplai makanan siap santap bagi para korban letusan dan awan panas guguran Gunung Semeru, Jatim.

"Kami mengerahkan satu food bus dan dua food truck," kata Komandan Posko ACT Lukman Sholehuddin di Lumajang, Jatim, Jumat.

Lukman menjelaskan satu unit food bus memiliki kapasitas 1.000 sampai 2.000 porsi untuk sekali masak dengan durasi dua hingga empat jam.

Fasilitas yang tersedia di dalam food bus mulai dari lemari pembeku, chiller, cutting pan, griller, fryer, dua kompor high pressure, rice cooker tiga baris, dan wastafel untuk cuci piring.

Sedangkan satu unit food truck punya kapasitas menghasilkan 1.000 porsi makanan siap santap untuk sekali memasak.

"Setiap food truck, food bus atau dapur yang kami bawa itu dilengkapi dengan chef yang berkualitas," ujar Lukman.

Lukman menjelaskan pihaknya menyediakan makanan siap santap untuk memudahkan para korban dalam memperoleh hak dasar mereka mengonsumsi makanan sehat.

Menurutnya, saat erupsi dan awan panas terjadi, warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang dapur, sehingga ACT berinisiatif memberikan makanan siap santap tersebut.

Apabila organisasi memberikan bahan mentah, otomatis memberikan tugas kepada para pengungsi untuk memasak, sedangkan kompor dan alat masak tidak ada, bahkan beberapa sumber air bersih justru tercemar abu vulkanik.

Juru Masak Food Bus ACT Sutanto mengatakan lauk utama yang disajikan kepada para pengungsi biasanya berupa makanan-makanan Indonesia, seperti rendang, semur, atau dendeng.

Dia menjelaskan proses memasak yang baik maksimal dua jam, kemudian dua jam lagi untuk maksimal distribusi agar masakan tetap dalam kondisi baik untuk dikonsumsi tubuh.

"Lauk utama yang sering kami masak biasanya ayam dan daging. Menu tambahannya dari ahli gizi biasanya telor, tempe, tahu, dan untuk mencukupi karbonhidrat biasanya dikasih mie," terang Sutanto.

Baca juga: Kajian komprehensif penentu relokasi wilayah terdampak letusan Semeru
Baca juga: PMI kerahkan personel bersihkan tempat ibadah terdampak erupsi Semeru
Baca juga: Perhutani setuju lahannya dijadikan relokasi warga terdampak Semeru

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021