Jakarta (ANTARA) - Deretan pecatur muda Indonesia menjadikan JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021 yang bergulir di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, pada 4-8 Desember, sebagai ajang untuk menimba pengalaman.

Dari total 194 peserta yang bersaing, sekitar 60 di antaranya merupakan pecatur yang berusia di bawah 17 tahun. Misalnya Shaina Aylakiva Megaranto (8 tahun) dan Candidate Master (CM) Arfan Aditya Bagus (15 tahun).

Shaina adalah putri dari Grand Masters (GM) Susanto Megaranto. Meski usianya masih belia, Shaina dengan penuh percaya diri tampil dalam ajang tersebut.

Ibunda Shaina yakni Citra Milanda mengatakan tak ada target khusus dalam ajang tersebut. "Shaina ikut ajang ini untuk mencari pengalaman. Karena sejauh ini, dia sudah berlatih dan mengikuti kejuaraan secara daring selama pandemi COVID-19," ujar Citra kepada ANTARA, Senin.

Baca juga: GM Susanto belum terbendung pada JAPFA FIDE RATED Chess Tournament

Citra mengatakan dengan mengikuti banyak turnamen, khususnya dengan format klasik, diharapkan sang buah hati dapat terus mendapat ilmu sehingga ke depan bisa mengikuti atau bahkan melebihi pencapaian ayahnya, GM Susanto Megaranto yang saat ini tercatat sebagai salah satu pecatur terbaik di Indonesia.

Sebelum mengikuti JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021, deretan prestasi juga pernah diraih Shaina. Seperti menjadi juara pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat 2020, peringkat kedua kategori SD kelas 1-3 dalam ajang Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional BPK Penabur 2021, dan posisi ketiga dalam kategori KU-9 Kejuraan Nasional Catur Junior 2021 di Belitung.

"Olahraga catur ini juga berdampak positif pada Shaina karena dia bisa lebih disiplin dan ayahnya juga selalu membimbingnya. Semoga permainan Shaina bisa terus meningkat," kata Citra.

Selain Shaina, pecatur muda Aditya juga mengatakan turnamen klasik ini menjadi kesempatannya untuk mengasah kemampuan.
CM Arfan Aditya Bagus saat bersaing dalam ajang JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (6/12/2021). Selain ingin menaikkan rating, pecatur 15 tahun itu mengatakan kejuaraan catur klasik ini memberi banyak ilmu dan pengalaman. (ANTARA/Muhammad Ramdan)

"Dengan adanya turnamen klasik seperti ini bisa mengetahui ilmu-ilmu tertentu yang belum saya tahu sebelumnya. Dua tahun tak tampil di turnamen klasik pastinya berpengaruh," kata Aditya yang saat ini memiliki rating 2274.

Remaja yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP ini pun menargetkan untuk bisa menambah rating dari turnamen berhadiah total Rp110.500.000 tersebut.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), GM Utut Adianto mengatakan kejuaraan catur klasik sangat penting karena dari sisi keilmuan lebih mendalam daripada catur cepat.

"Sebelumnya terdapat turnamen yang bergulir satu hari hingga dua hari. Ya, boleh saja. Tetapi kalau dari sisi keilmuan catur klasik yang menjadi sokogurunya," ujar Utut.

PB Percasi selanjutnya bakal lebih banyak menggelar turnamen klasik dengan idealnya 11 babak atau enam hari bergulir.

Baca juga: PB Percasi bakal memperbanyak turnamen catur klasik
Baca juga: PB Percasi resmi buka JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021
Baca juga: Ratusan pecatur tampil pada JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021