perusahaan dapat mencari calon tenaga kerja tanpa mengumumkan lowongan pekerjaan serta tanpa iklan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang tengah mengembangkan aplikasi "job fair" yang berisikan bursa kerja untuk menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan akibat penyebaran virus Corona telah mempengaruhi banyak sendi kehidupan termasuk naiknya tingkat pengangguran di Kota Malang.

"Mau tidak mau, kita harus beradaptasi dan mengembangkan diri. Saya ingin sistem ini bukan hanya untuk mencari kerja, tapi juga membuka wawasan memulai usaha, memotivasi calon-calon entrepreneur. Itulah bagian smart living yang ingin kita tuju," kata Sutiaji.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 angka pengangguran terbuka di Kota Malang mencapai 46.542 orang, atau mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tercatat, pada 2020, angka pengangguran terbuka di kota terbesar kedua di Jawa Timur itu sebanyak 45.242 orang. Sementara pada 2017, angka pengangguran sebanyak 31.993 jiwa, dan turun pada 2018, menjadi 30.759 jiwa, dan 2019 kembali turun menjadi 27.347 jiwa.

Sutiaji menambahkan aplikasi tersebut merupakan upaya untuk menekan angka pengangguran di Kota Malang, yang pada gilirannya akan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi daerah. Pemkot Malang berkomitmen untuk terus berupaya mencari terobosan kreatif.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Muhammad Nur Widianto, menambahkan aplikasi tersebut didesain tidak hanya sebagai ruang pertemuan antara pencari kerja dan dunia usaha.

Namun juga menjadi pusat data ketenagakerjaan dan membagikan berbagai tips atau masukan ketenagakerjaan yang dibangun dengan menggandeng tenaga ahli dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya.

"Nantinya perusahaan dapat mencari calon tenaga kerja tanpa mengumumkan lowongan pekerjaan serta tanpa iklan. Sementara bagi para pencari kerja dapat mencari kerja secara nonstop," katanya.

Aplikasi Job Fair Active Kota Malang didesain dengan sejumlah keunggulan, diantaranya adanya assessment soft skill untuk mengukur kompetensi pencari kerja. Selain itu, sistem juga bekerja terus menerus selama 24 jam.

"Sistem juga efisien karena pelamar tidak perlu mengirimkan lamaran satu per satu dan akan bekerja secara otomatis untuk mencari kandidat yang cocok sesuai lowongan yang ada," ujarnya.
Baca juga: Walikota ingin Malang jadi pusat pengembangan ekonomi kreatif
Baca juga: Kota Malang buka 1.200 lowongan kerja
Baca juga: Pelaku UKM di Kota Malang tangkap peluang di tengah pandemi COVID-19


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021