Bangli (ANTARA News) - Menjelang penilaian oleh UNESCO pada 10 Juni 2011, kawasan "Geopark" atau Taman Bumi Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, kini terus ditata dan dibenahi.

"Ya kita sudah melakukan penataan salah satunya memperbaiki jalan yang rusak," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli Ida Bagus Sentanu, Kamis.

Perbaikan dan penataan itu dilakukan, kata dia, karena akses jalan juga sangat berpengaruh dalam hal penilaian oleh Tim UNESCO yang merupakan badan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB itu.

"Persyaratan obyek wisata berkelas internasional mesti dibarengi dengan akses jalan yang memadai," ucapnya.

Bupati Bangli I Made Gianyar, mengakui pihaknya terus menata dan mengelola objek wisata Kintamani menjelang kedatangan Tim UNECSO yang akan menilai kesiapan Kintamani menjadi kawasan "geopark".

Meski Kintamani telah lama menjadi ikon wisata Bali, namun penataannya masih perlu dikembangkan. Oleh sebab itu Pemkab Bangli akan terus melakukan penataan, bahkan anggaran yang disiapkan juga cukup besar, katanya.

Tokoh Desa Adat Kintamani Jero Gede Batur Alitan mengakui, sampai saat ini kawasan Gunung Batur menyimpan keunikan tersendiri.

Keunikan dimaksud seperti keberadaan sumber air hangat di Toyabungkah. Selain itu, kawasan itu juga menyimpan jenis bebatuan unik di Kaldera Gunung Batur.

Dengan keunikan itu, dia berharap penetapan kawasan "geopark" dunia bisa jatuh ke Bangli.

"Dengan demikian, kita akan menyandang predikat sebagai kawasan `Geopark` ketiga di dunia setelah di China dan Jepang," jelasnya.(*)

(T.T007/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011