Pengerahan personel ke lokasi aksi unjuk rasa ini antisipasi adanya hal yang tidak diinginkan.
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi menyiagakan personel dan ambulans untuk memberikan pertolongan pertama di lokasi unjuk rasa buruh yang digelar Serikat Pekerja Nasional (SPN). 

"Pengerahan personel ke lokasi aksi unjuk rasa ini antisipasi adanya hal yang tidak diinginkan seperti adanya korban terluka baik dari pihak keamanan maupun pengunjuk rasa, sehingga bisa diberikan pertolongan pertama di tempat sebelum dibawa ke rumah sakit," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin, di Sukabumi, Rabu.

Unjuk rasa itu dilakukan di depan Pendopo Kabupaten Sukabumi, Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

Menurut dia, personel PMI yang diikutkan membantu TNI dan Polri dalam mengawal unjuk rasa yang diikuti oleh ratusan buruh pabrik dan perusahaan, beberapa di antaranya merupakan tenaga kesehatan. Karena itu, jika ada yang membutuhkan pertolongan pertama, bisa dengan cepat ditangani di lokasi.

Selain itu, kesiagaan armada ambulans di lokasi aksi penolakan penetapan upah minimum kabupaten (UMK), untuk mempercepat evakuasi korban yang membutuhkan penanganan khusus dari tim medis di rumah sakit jika terjadi kedaruratan kesehatan.

Kesiagaan ambulans dan personel relawan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan PMI dalam berbagai kondisi, seperti pada unjuk rasa seperti ini, karena tugas PMI tidak hanya memberikan bantuan untuk korban bencana saja tetapi siapa pun yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan kemanusiaan.

"Dalam aksi preventif ini kami pun membawa sejumlah perlengkapan kesehatan serta masker untuk diberikan kepada mereka yang tidak menggunakannya, karena saat ini masih pandemi COVID-19 sehingga protokol kesehatan harus tetap diterapkan antisipasi penyebaran virus mematikan tersebut," katanya lagi.

Pada sisi lain, ia mengatakan bahwa personel yang dilibatkan membantu petugas keamanan yang mengawal unjuk rasa dilengkapi dengan pakaian dinas lapangan dan kartu identitas PMI sebagai standar dalam pelayanan PMI, sekaligus antisipasi adanya penyusup yang ingin mengacaukan keamanan selama unjuk rasa berlangsung.

Ia pun mengimbau kepada seluruh personelnya untuk memantau setiap pergerakan pengunjuk rasa, dikhawatirkan ada yang kelelahan ataupun mengalami gangguan kesehatan secara tiba-tiba seperti serangan jantung, sesak napas dan lainnya.

Kemudian, personel pun jangan ikut bubar jika aksi massa belum benar-benar bubar, dan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan, karena bisa saja aksi mereka pindah lokasi. Relawan baru bisa kembali ke markas setelah petugas keamanan menyatakan bahwa aksi telah selesai, bubar dan kondusif.
Baca juga: Buruh di Sumsel unjuk rasa minta kenaikan UMP
Baca juga: Buruh dan mahasiswa kembali gelar aksi tuntut kenaikan UMP 10 persen

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021