Bengaluru (ANTARA) - Harga emas relatif stabil di sesi perdagangan Asia pada Rabu sore, di tengah sedikit kemunduran dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS, dengan investor menahan diri dari membuat taruhan besar menjelang risalah pertemuan kebijakan November Federal Reserve dan beberapa data ekonomi utama.

Emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,24 dolar AS per ounce pada pukul 09.28 GMT. Emas berjangka AS naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.791,80 dolar AS per ounce.

Logam mulia turun di bawah level psikologis 1.800 dolar AS awal pekan ini karena pencalonan ulang Ketua Fed Jerome Powell memperkuat spekulasi pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dan mendorong dolar lebih tinggi.

Kenaikan dolar yang lebih kuat membuat logam yang dihargakan dalam greenback menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Suku bunga riil masih negatif dan ketidakpastian COVID-19 mendukung emas, tetapi beberapa kelegaan bahwa pencalonan kembali Powell akan memastikan kesinambungan telah mendorong pasar keuangan dan memberi tekanan pada emas, kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Secara keseluruhan, sentimen di antara investor emas tetap berhati-hati menjelang risalah dari pertemuan terbaru Fed, kata O'Connell.

Fokus juga akan bertumpu pada sekumpulan data AS, termasuk angka pertumbuhan ekonomi dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang penting, yang akan dirilis hari ini.

“Data PDB (produk domestik bruto) yang solid dapat mengkonfirmasi ekonomi AS kuat dan dapat memberi lebih banyak tekanan pada The Fed untuk mempercepat tapering. Tetapi investor lebih tertarik pada data inflasi, yang akan menjadi jauh lebih penting (karena emas mencoba mendekati 1.800 dolar AS),” kata Carlo Alberto De Casa, analis eksternal di Kinesis Money.

Selama berbulan-bulan, Powell bersikeras bahwa inflasi saat ini kemungkinan bersifat sementara dan mengatakan bank sentral akan "sabar" dalam memutuskan kapan harus mulai menaikkan suku bunga acuannya dari mendekati nol.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya di pasar spot, platinum naik 0,8 persen menjadi 976,73 dolar AS per ounce, sementara paladium naik 0,9 persen menjadi 1,884,25 dolar AS, serta perak turun 0,1 persen menjadi 23,63 dolar AS.

Baca juga: Harga emas jatuh di bawah 1.800 dolar karena "yield" obligasi menguat
Baca juga: Emas naik tipis di sesi Asia, pencalonan kembali Powell angkat dolar
Baca juga: Harga emas sentuh terendah 2 minggu di Asia, tertekan penguatan dolar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021