Bukannya pasar bereaksi terhadap nominasi ini. Yang menjadi jelas adalah, bagi Powell, dalam masa jabatan keduanya, tugas terbesarnya adalah menangani inflasi, daripada memaksimalkan lapangan kerja
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, karena saham-saham berorientasi pertumbuhan terpukul di tengah kekhawatiran investor bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin akan mempercepat pengetatan kebijakan untuk mengatasi meluasnya risiko inflasi.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 471,45 poin atau 1,58 persen menjadi menetap di 29.302,66 poin, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 1,16 persen atau 23,70 poin menjadi ditutup di 2.019,12 poin, dipimpin oleh penurunan 1,85 persen dalam Indeks Pertumbuhan Topix.

Presiden AS Joe Biden pada Senin (22/11/2021) menominasikan Ketua Fed Jerome Powell untuk masa jabatan empat tahun kedua dan menunjuk Lael Brainard sebagai wakil ketua, membuat investor bersiap untuk bank sentral yang lebih agresif.

"Bukannya pasar bereaksi terhadap nominasi ini. Yang menjadi jelas adalah, bagi Powell, dalam masa jabatan keduanya, tugas terbesarnya adalah menangani inflasi, daripada memaksimalkan lapangan kerja," kata Kepala Strategi Investasi Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, Norihiro Fujito.

Saham sektor teknologi AS yang bernilai tinggi jatuh dalam dua sesi terakhir, mengurangi selera risiko investor di pasar Jepang, yang ditutup pada Selasa (23/11/2021) untuk hari libur nasional.

Perusahaan internet Z Holdings, yang memiliki rasio harga terhadap laba (PER) lebih dari 60 kali, anjlok 4,6 persen, sementara operator platform medis M3 kehilangan 5,0 persen.

Baca juga: Bursa Jepang tergelincir, saham pertumbuhan terpukul prospek Fed

Recruit Holdings merosot 4,3 persen, sementara SoftBank Group yang memiliki eksposur besar terhadap saham teknologi tinggi global, jatuh 3,3 persen.

Saham-saham terkait semikonduktor juga terpukul, dengan Lasertec merosot 3,3 persen, Advantest terpuruk 4,1 persen dan Screen Holdings jatuh 3,1 persen.

Di sisi lain, beberapa saham bervaluasi rendah naik, dengan yen yang lebih lemah mengangkat saham produsen mobil sementara imbal hasil obligasi AS yang meningkat mendorong saham bank.

Mitsubishi Motors bertambah 5,1 persen, sementara Nissan Motor terdongkrak 4,4 persen dan Toyota Motor menguat 0,9 persen.

Di antara saham-saham keuangan, SMFG naik 2,1 persen, sementara Mitsubishi UFJ menguat 0,8 persen.

Perusahaan terkait sumber daya juga naik, dibantu oleh rebound harga minyak.

Perusahaan perdagangan Marubeni terangkat 1,9 persen, sementara saingannya Mitsui & Co bertambah 1,7 persen dan Sumitomo Metal naik 1,8 persen.

Di tempat lain, Toshiba merosot 1,6 persen menyusul laporan Reuters bahwa pemegang saham terbesar kedua keberatan dengan rencana konglomerat Jepang itu untuk memecah perusahaan menjadi tiga perusahaan.

Baca juga: Saham Jepang berbalik ditutup naik, Indeks Nikkei terkerek 28,24 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021