secara gotong royong air pun dapat mulai mengalir dan rumah yang terdampak pun airnya sudah mulai surut
Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyebutkan bencana banjir yang menerjang pemukiman rumah warga di Kecamatan Banyuresmi akibat adanya tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di daerah itu.

"Akibat saluran DAS (daerah aliran sungai) tersumbat sampah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu.

Ia menuturkan pemerintah daerah sudah melakukan upaya penanganan banjir dengan mengeruk semua sampah dan lumpur Sungai Cibuyutan menggunakan alat berat dan truk besar.

Ia berharap setelah aliran sungai bersih dari berbagai jenis sampah maka tidak akan terjadi lagi banjir di Kampung Citamiang, Desa Sukalaksana, Kecamatan Banyuresmi.

"Alhamdulillah secara gotong royong air pun dapat mulai mengalir dan rumah yang terdampak pun airnya sudah mulai surut," katanya.

Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan selalu gotong royong membersihkan aliran sungai maupun selokan agar lancar saat turun hujan.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai karena dampaknya akan menimbulkan banjir seperti yang terjadi di Banyuresmi.

"Imbauan tetap dapat menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan dan aktifkan kembali budaya gotong royong," katanya.

Sebelumnya, aliran Sungai Cibuyutan meluap akibat banyaknya tumpukan sampah hingga akhirnya menimbulkan banjir yang menggenangi rumah warga di Kampung Citamiang, Desa Sukalaksana, Banyuresmi.

Beruntung banjir setinggi 50 meter itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyisakan kotor di lingkungan pemukiman warga di daerah itu.
Baca juga: Empat rumah warga rusak tertimpa pohon di Garut
Baca juga: Jembatan darurat rampung, korban banjir Sukaresmi kembali beraktivitas
Baca juga: Banjir dan longsor di Garut terjadi di daerah pegunungan

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021