solusi bagi daerah yang dilanda kekeringa
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun sarana air minum bersih menggunakan sistem pompa tenaga surya (solar cell) sebagai solusi bagi daerah yang mengalami kekeringan air.

"Teknologi ramah lingkungan ini menjadi solusi bagi daerah yang dilanda kekeringan dan sulit mendapatkan air minum bersih," kata Kepala Desa Siru Sumardi ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis.

Program air minum bersih menggunakan tenaga surya itu bersumber dari air Wae Cancor Mboleng yang berada sekitar 450 meter lebih rendah dari pada perkampungan warga.

Teknologi itu tentunya sangat membantu masyarakat Kampung Mboleng, Dusun Pongtopak, Desa Siru yang masih kesulitan mendapatkan air minum bersih.

Baca juga: Menristekdikti resmikan sistem pompa air tenaga surya
Baca juga: Atasi air bersih di Labuan Bajo, BPOLBF-Manggarai Barat kolaborasi

Dia menjelaskan warga biasanya menghabiskan satu sampai dua jam untuk mengambil air di Wae Cancor. Namun kini warga bisa mengambil air di tengah kampung.

Sumardi pun mengajak masyarakat Mboleng untuk menjaga dan merawat air minum tersebut agar bisa bertahan lama. Tak lupa pula dia menggalakkan gerakan menanam pohon di sekitar sumber mata air.

Menurut Sumardi, pemerintah desa memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi semua kebutuhan dasar masyarakat termasuk air minum bersih di Dusun Pongtopak. Pembangunan sarana air minum tersebut menggunakan dana desa tahun anggaran 2021.

Salah seorang tokoh masyarakat Kampung Mboleng, Dusun Pongtopak Syamsudin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Siru yang menghadirkan air di tengah kampungnya.

Selain di Kampung Mboleng, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Manggarai Barat juga membangun sarana air minum bersih menggunakan sistem pompa tenaga surya di Kampung Lita, Dusun Pongtopak pada tahun 2021 ini.

Baca juga: Tiga kecamatan di Manggarai Barat krisis air bersih

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021