Jakarta (ANTARA) - Ibu rumah tangga menjadi kelompok paling rentan yang terkena penyakit gagal jantung, kata Kepala Departemen Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village Antonia Anna Lukito.
 

“Ibu rumah tangga adalah populasi yang vulnereable (rentan). Hal itu bisa terjadi karena ibu adalah orang yang tidak memiliki waktu untuk merawat dirinya sendiri. Dia selalu mengurus keluarga,” kata Antonia dalam webinar Deteksi Dini Penyakit Jantung Apakah Mungkin yang diikuti di Jakarta, Kamis.
 

Antonia menekankan kondisi ibu rumah tangga di Indonesia kini cukup memprihatinkan karena memiliki peluang lebih besar terkena penyakit gagal jantung. Hal itu disebabkan oleh jumlah ibu yang tekena obesitas kini naik menjadi sebesar 18 persen.

Baca juga: Alasan pasien gagal jantung tak disarankan banyak minum air

Baca juga: Dokter: Harapan hidup pasien gagal jantung lebih kecil dari kanker

 

Artinya, satu dari lima ibu rumah tangga sudah terkena obesitas. Sedangkan untuk angka obesitas secara nasional, telah menginjak angka sekitar 13 persen.
 

“Perlu diingat ya, obesitas itu sangat berhubungan dengan gagal jantung melalui berbagai cara,” kata dia.
 

Menurut Antonia, meskipun ibu rumah tangga mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan di rumah seperti mengurus keluarga, pekerjaan tersebut tidak membuat tubuh ibu bergerak secara total. Hanya menggerakkan beberapa bagian tubuh saja seperti saat menyetrika maupun mencuci pakaian.

Pola bekerja yang tak banyak menggerakkan badan dan pasif itu, kemudian berdampak menyebabkan ibu terkena obesitas akibat malas bergerak karena ibu mengalami kelelahan secara batin yang tidak disadari secara langsung.
 

“Obesitas itu nanti bisa membuat gangguan metabolisme gula, bisa menyebabkan kolestrol, bisa membuat darah tinggi, bahkan bisa membuat gangguan dari ginjal, pankreas juga asam urat,” tegas dia.
 

Dalam kesempatan itu, Antonia mengimbau pada para ibu rumah tangga untuk mulai menyediakan waktu untuk merawat dirinya sendiri seperti banyak meminum air putih dan melakukan olah raga seperti berjalan kaki di pagi hari, bersepeda maupun mendaftarkan diri ke gym.
 

Karena dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, kata dia, dapat membantu ibu mendapatkan olahraga yang bernilai seperti aerobik sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas yang dapat meningkatkan potensi ibu terkena gagal jantung.
 

“Hanya butuh waktu 30 sampai 45 menit dan ini harus non-stop. Tidak diganggu anak atau suami, kemudian sepedaan atau senam dan gym, jadi ibu harus menyediakan waktu untuk diri sendiri,” ujar dia.

Baca juga: Ini yang terjadi pada jantung kalau kena hipertensi

Baca juga: Penderita harus kendalikan hipertensi turunkan risiko gagal jantung

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021