Komoditas gula merupakan salah satu yang bernilai strategis bagi ketahanan pangan, oleh karenanya perlu berkolaborasi seluruh pihak mulai dari Pemerintah hingga ke pelaku industri gula untuk diskusi bersama untuk pembenahan industri gula nasional
Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, sebagai calon induk Holding BUMN Pangan, mengungkapkan komoditas gula memiliki nilai strategis bagi ketahanan pangan.

“Komoditas gula merupakan salah satu yang bernilai strategis bagi ketahanan pangan, oleh karenanya perlu berkolaborasi seluruh pihak mulai dari Pemerintah hingga ke pelaku industri gula untuk diskusi bersama untuk pembenahan industri gula nasional,” ujar Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Arief juga menambahkan, kegiatan National Sugar Summit atau NSS 2021 merupakan salah satu wujud dari upaya transformasi ekosistem pangan sebagaimana arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Pada kegiatan NSS 2021 ini rencananya akan dihadiri Menteri BUMN dan Beberapa Menteri terkait untuk diskusi bersama," katanya.

National Sugar Summit (NSS) 2021 akan diselenggarakan pada 1 dan 2 Desember 2021 mendatang, setelah beberapa tahun sejak tahun 2017 sukses dilaksanakan.

Perhelatan NSS merupakan kegiatan rutin tahunan konferensi industri gula terbesar di Indonesia berskala Internasional dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah sebagai pemegang kebijakan, produsen gula, petani, peneliti, investor, pemerhati, praktisi gula dari seluruh penjuru Indonesia.

Perhelatan NSS 2021 diselenggarakan oleh Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dan Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), dan tahun 2021 ini PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) berkesempatan menjadi tuan rumah dengan tema "Bridging The Great Challenges between Consumers and Industry in Pursuing Sugar Self Sufficiency, is it possible?"

Direktur Eksekutif AGI Budi Hidayat menambahkan kegiatan NSS 2021 akan mengulas mengenai berbagai upaya transformasi industri gula melibatkan beberapa kementerian terkait di antaranya kebijakan terkait pergulaan nasional bersama Kemenko Perekonomian RI, pembahasan mengenai kebijakan dalam ekstensifikasi perkebunan tebu dalam rangka mempercepat swasembada gula nasional yang diagendakan dibahas bersama Kementerian Pertanian, dan pembahasan mengenai arah kebijakan untuk memantapkan daya saing industri gula nasional bersama Kementerian Perindustrian RI.

NSS 2021 juga mengulas mengenai arah kebijakan di bidang tata niaga gula bersama Kementerian Perdagangan, dan khususnya kebijakan Badan Pangan Nasional (BPN) sebagai lembaga baru yang sesuai PP No.66 tahun 2021 menangani beberapa komoditas pangan salah satunya gula konsumsi, turut sebagai narasumber Ketua YLKI dengan agenda ulasan mengenai harapan konsumen terhadap penanganan gula, serta Lesson Learned Sugar Regulatory Administration (SRA) Philippines.

Budi menambahkan pendaftaran peserta NSS 2021 sudah mulai dibuka sejak November 2021 dan terbuka untuk umum serta untuk semua kalangan.

Baca juga: Menperin: Produsen gula terbesar UEA siap investasi di RI
Baca juga: Gebrakan menuju swasembada gula nasional
Baca juga: Kemenperin: industri gula nasional berkontribusi penuhi pasar domestik

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021