Pelemahan yen terhadap dolar baik untuk beberapa perusahaan tetapi juga merupakan faktor negatif bagi yang lain. Sekarang, investor fokus pada yang terakhir, terutama karena biaya bahan baku meningkat
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang membalikkan kenaikan awal pada perdagangan sesi pagi Rabu, karena kekhawatiran atas kenaikan biaya dan yen yang lebih lemah melebihi keuntungan yang dibuat oleh kelas berat teknologi setelah penutupan yang kuat di Wall Street.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 29.679,68 poin pada pukul 02.01 GMT, sedangkan indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,55 persen pada 2.039,51 poin. Di awal sesi, Nikkei telah naik 0,3 persen dan Topix naik 0,2 persen.

Semalam, ketiga indeks utama di Wall Street ditutup lebih tinggi didukung data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan.

“Pelemahan yen terhadap dolar baik untuk beberapa perusahaan tetapi juga merupakan faktor negatif bagi yang lain. Sekarang, investor fokus pada yang terakhir, terutama karena biaya bahan baku meningkat,” kata Yutaka Miura, analis teknis senior di Mizuho Securities.

"Tetapi penurunan saham Jepang terbatas berkat kinerja pasar AS yang solid."

Dolar naik ke level tertinggi 16 bulan semalam setelah data menunjukkan konsumen AS mengabaikan kenaikan harga-harga dan mendorong penjualan ritel lebih tinggi dari yang diperkirakan bulan lalu.

Agen kepegawaian Recruit Holdings menyeret Nikkei dan Topix paling banyak dengan jatuh 5,15 persen, sementara pembuat AC Daikin Industries kehilangan 1,96 persen dan operator jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing turun 1,0 persen.

Kelas berat teknologi mengikuti Nasdaq lebih tinggi, dengan Tokyo Electron terangkat 2,46 persen, SoftBank Group naik 0,6 persen dan Advantest naik 2,15 persen.

Pengilangan minyak Idemitsu Kosan menguat 1,48 persen setelah kementerian perindustrian mengatakan sedang mempertimbangkan langkah untuk mengurangi kenaikan tajam harga bensin dengan memberikan subsidi kepada penyulingan minyak untuk memungkinkan mereka membatasi harga grosir.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021