Jakarta (ANTARA) -
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewujudkan mimpi Teuku Tegar Abadi seorang atlet lompat galah yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia baik di tingkat internasional maupun nasional untuk menjadi personel polisi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan terbaru Tegar mendapat medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
 
Sigit memberikan kesempatan Tegar menjadi prajurit Korps Bhayangkara melalui jalur rekrutmen proaktif.
 
"Ya sudah nanti Mas Tegar akan didatangi anggota saya untuk bisa masuk polisi jalur rekrutmen proaktif. Karena memang Polri sangat butuh orang-orang yang punya prestasi dan tentunya kita senang kalau memang Mas Tegar ikut bergabung sama kita," kata Sigit.

Baca juga: Prabowo Subianto dianugerahi warga kehormatan Brimob Polri
 
Kapolri menanggapi pertanyaan Tegar apakah setelah masuk kedalam institusi Polri masih bisa diberikan kesempatan untuk terus berlatih sebagai atlet.
 
Jenderal Sigit dengan tegas memperbolehkan Tegar untuk terus mengukir prestasi dengan berlatih ketika menjadi seorang polisi.
 
"Saya pastikan bahwa kegiatan Mas Tegar akan terus bisa dilanjutkan, dikembangkan, kita pingin Mas Tegar bisa jadi polisi, sekaligus bisa mewakili polisi untuk membawa nama institusi di kancah nasional dan internasional. Nah itu tentunya kita dukung," katanya.
 
Tak berhenti di situ, Sigit memastikan agar Tegar tidak perlu khawatir akan dipungut biaya terkait dengan rekrutmen proaktif tersebut. Sigit menekankan semua hal rekrutmen tidak dikenakan biaya.

Baca juga: Kapolri: Hari Pahlawan momentum Indonesia bangkit dari pandemi
 
Jika nanti dalam prosesnya Tegar dimintai biaya oleh oknum, mantan Kabareskrim Polri itu meminta untuk melaporkan hal itu kepada Propam. Menurutnya kemampuan dan prestasi adalah hal nomor satu untuk menjadi seorang aparat penegak hukum.
 
"Waduh yang ngomong bohong itu. Jadi saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar," kata dia.
 
Kapolri memastikan akan menindak jika ada oknum yang melakukan pungutan biaya dalam proses rekrutmen penerimaan personel Polri.

"Nanti kalau ada informasi seperti itu bisa dilaporkan ke Propam, nanti kita proses. Itu oknum. Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis, yang penting punya kemampuan, punya prestasi," kata Sigit.

Baca juga: Kapolri minta jajaran peka terhadap situasi di lapangan
 
Sigit menyempatkan untuk menyampaikan ucapan selamatnya kepada Tegar, karena telah memecahkan rekor lompat galah. Sigit meminta Tegar untuk terus berlatih demi menyongsong persiapan bertanding di SEA Games tahun depan.
 
Sigit juga mendengarkan cerita keseharian Tegar yang membantu ayahnya berladang menanam jagung dan tomat. Terkait hal itu, Sigit menyampaikan kepada Tegar, saat nanti resmi menjadi polisi dirinya diperbolehkan tetap membantu ayahnya di ladang.
 
"Nanti kalau sudah jadi polisi masih boleh menanam tomat lagi," ucap Sigit.
 
Pada akhir percakapan bersama Tegar, Sigit menyatakan nantinya proses rekrutmen proaktif akan diurus oleh jajarannya. Ia meminta kepada Tegar untuk tetap terus latihan dan menjaga kesehatan.
 
"Oke selamat bergabung nanti ada yang menghubungi. Yang penting tetap jaga kesehatan. Latihan terus. Salam buat orang tua. Matur nuwun nggih," kata Sigit.
 
Tegar ingin menjadi polisi karena terinspirasi dari sang kakek, dia ingin meneruskan perjuangan kakeknya. Akhirnya, mimpi tersebut kini sudah tercapai berkat niat baik dari Kapolri Sigit.

Usai diwujudkan mimpinya oleh Kapolri, Tegar mengaku senang dan terharu karena diberikan kesempatan menjadi seorang polisi yang merupakan mimpi yang sudah lama diinginkannya
 
"Saya juga berterima kasih kepada Bapak Kapolri, Kapolda, dan Karo SDM yang telah memberikan saya kesempatan untuk masuk Polri," ujar Tegar.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021