Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Pasar Minggu menyelidiki peristiwa robohnya tembok beton yang menewaskan seorang pedagang di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (7/11) sore.

"Kami proses, penyelidikannya terus berjalan," kata kata Kapolsek Pasar Minggu, Komisaris Polisi Bambang Handoko, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Bambang mengatakan, robohnya tembok sehingga ada korban tewas, harus diantisipasi dengan renovasi semua tembok pembatas di sepanjang Jalan Raya Pejaten. Tembok pembatas tersebut milik Pemprov DKI Jakarta.

"Pemprov DKI berjanji akan segera merenovasi tembok yang kondisinya memang sudah harus diperbaiki," katanya.

Baca juga: Pohon beringin tumbang timpa tiga kendaraan di Pasar Minggu

Di lokasi kejadian dan disepanjang bangunan tembok, polisi telah memasang garis pembatas, guna menghindari terjadinya peristiwa serupa.

"Sudah kami pasang garis pembatas di lokasi. Ini untuk pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang," kata Bambang.

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Kelurahan Pasar Minggu, Riza Fauz,i membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di lokasi lahan milik Pemprov DKI Jakarta. "Iya betul. Kami hanya melakukan pemantauan dan pendampingan saja," katanya.
 
Riza Fauzi mengatakan, Kelurahan Pejaten akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan para pedagang kaki lima yang berdagang di dekat tembok itu.
 
Petugas Damkar mengevakuasi korban tembok rubuh di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu, (7/11/2021). ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakatta Selatan


Peristiwa robohnya tembok membuat seorang pedagang, bernama, Jaeni (36), meninggal dunia dan seorang lainnya Lendra (38), mengalami luka berat.

Salah satu warga setempat, Manullang, mengatakan, pedagang memanfaatkan trotar di balik tembok itu untuk berdagang, setiap hari menjelang sore hingga malam. "Itu biasa dipakai untuk dagang. Kalau sore hingga malam banyak yang dagang," kata dia.

Menurut Manullang, korban tewas tertimpa tembok adalah salah seorang pedagang. Korban saat itu sedang berteduh karena turun hujan deras.

Kepala Sektor IX Pasar Minggu Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Moch. Arief, mengatakan, tembok sepanjang  10 meter dan tinggi dua meter tersebut roboh sekitar pukul 14.55 WIB.

Pihaknya pun mengerahkan unit pertolongan beranggota 14 orang untuk mengevakuasi kedua korban.

Baca juga: Polisi selidiki robohnya tembok yang tewaskan pekerja bangunan
Baca juga: Tembok pembatas sungai roboh, rumah warga di Ciracas terendam banjir



 

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021