patuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta Delegasi Republik Indonesia (Delri) tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) di manapun dan pada kegiatan apapun selama Conference of Parties 26 (COP26) untuk perubahan iklim di Glasgow, Inggris.

"Meskipun jumlah kasus baru cenderung menurun, namun ia meminta agar Delri tetap menerapkan protokol kesehatan di manapun dan pada kegiatan apapun selama menghadiri COP26," kata Siti dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Senin.

Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) dan Pemerintah Inggris telah menetapkan prosedur ketat berupa COVID-19 Code of Conduct yang perlu ditaati oleh seluruh peserta, dan agar dipatuhi oleh seluruh delegasi, katanya.

"Sekembalinya ke Tanah Air, patuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan Kewajiban RT-PCR bagi Warga Negara Indonesia Pelaku Perjalanan Internasional dan Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi COVID-19," ujar Siti.

Baca juga: RI kerja sama dengan Brazil dan Kongo di perundingan COP26
Baca juga: Menteri LHK tekankan Delri harus tunjukkan antar-sektor solid di COP26

Pelaksanaan COP26 di Glasgow sempat tertunda di 2020 karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Agenda tahunan UNFCCC itu baru akan terlaksana pada 31 Oktober-12 November 2021, dan rencananya akan dihadiri langsung pimpinan negara dan kepala pemerintahan sejumlah negara, seperti Ratu Elizabeth II, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in hingga Presiden Joko Widodo.

Indonesia telah keluar dari red list countries or territories Pemerintah Inggris seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di Tanah Air. Karenanya, mereka yang akan menghadiri COP26 secara langsung di Glasgow tidak perlu mengikuti karantina selama lima hari, dengan syarat telah divaksinasi lengkap.

Untuk keperluan pelaksanaan konferensi perubahan iklim itu pun Pemerintah Inggris juga telah melonggarkan syarat vaksinasi lengkap yang sebelumnya harus vaksin Oxford/AstraZeneca, Pfizer BioNTech, Moderna, Janssen menjadi vaksin COVID-19 yang telah mendapat persetujuan penggunaannya dari WHO, termasuk CoronaVac dari Sinovac yang banyak digunakan di Indonesia.

Panitia COP26 juga secara ketat akan menjalankan tes, pelacakan dan isolasi selama pelaksanaan konferensi, termasuk untuk pimpinan dunia yang terdaftar hadir dalam kegiatan itu.

Semua peserta diminta mengikuti persyaratan tes PCR sebelum keberangkatan, setelah kedatangan di Glasgow dan tes Lateral Flow Device (LFD) harian untuk dapat masuk ke Zona Biru dan venue lainnya selama konferensi berlangsung.

Baca juga: Kadin bawa agenda penurunan gas rumah kaca di COP26 Glasgow

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021