Berpotensi meningkatnya tinggi gelombang laut di laut Natuna dan Anambas
Batam (ANTARA) - Siklon Tropis Malou yang terjadi di Samudra Pasifik menyebabkan hujan, angin kencang dan petir serta gelombang laut tinggi di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, hingga Rabu (27/10).

"Dampaknya peningkatan hujan yang kita rasakan saat ini, disertai angin kencang dan petir, serta berpotensi meningkatnya tinggi gelombang laut di laut Natuna dan Anambas," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam Suratman, Senin.

Menurut dia, wilayah yang paling terdampak di Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas karena letaknya di Laut China Selatan yang merupakan lintasan siklon.

Ia mengatakan, kondisi itu bersifat sementara, dan diperkirakan dampaknya berkurang pada Rabu (27/10).

BMKG juga mengimbau masyarakat Kepri selalu waspada terhadap fenomena perubahan cuaca yang mudah berubah.

Bagi masyarakat yang beraktivitas di laut, BMKG mengingatkan agar mewaspadai potensi meningkatnya tinggi gelombang di Laut Natuna dan Anambas.

"'Update' informasi cuaca dari BMKG melalui media elektronik baik berupa website www.bmkg.go.id atau aplikasi android "info BMKG' maupun media lainnya," katanya mengingatkan.

Baca juga: Dua bibit siklon tropis tumbuh berdampak terhadap cuaca Indonesia

Baca juga: Siklon tropis Kompasu terjang Filipina, 9 orang tewas


Sementara itu, dalam keterangan BMKG pusat, diinformasikan analisis Siklon Tropis Malou pada Senin (25/10), posisi di Samudera Pasifik Barat, sebelah timur Filipina, dengan arah gerak Utara Barat Laut berkecepatan 13 knots (24 Km/jam), bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kekuatan 35 knots (65 Km/jam).

Selama 24 jam ke depan, posisi Siklon Tropis Malou diprediksi masih berada di Samudera Pasifik Barat sebelah timur Filipina, bergerak ke Barat Laur dengan kecepatan perlahan menjauhi wilayah Indonesia berkekuatan 50 Knots (85 Km/jam) dan bertekanan 992 hPa.

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Malou akan meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat laut," kata Prakirawan Cuaca Zakiyah

Ia menyebutkan, Siklon Tropis Malou memberikan dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia berupa gelombang laut dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter di Samudra Pasifik utara Halmahera.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca, di Kepri pada pada Senin-Selasa (25-26/10) berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang.

Sedang pada Rabu (27/10), wilayah Kepri berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang.

Baca juga: Dua siklon tropis di belahan bumi utara berdampak ke Indonesia

Baca juga: Bibit siklon 92W menjauh masih berdampak hujan di Indonesia

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021