Washington (ANTARA) - Seorang insinyur nuklir anggota Angkatan Laut Amerika Serikat (U.S. Navy) beserta istrinya didakwa menjual informasi rahasia soal kapal selam nuklir kepada seorang agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyamar, kata Departemen Kehakiman, Minggu (10/10).

Anggota AL tersebut, Jonathan Toebb, dan istrinya, Diana, ditangkap pada Sabtu (9/10) di West Virginia.

Keduanya didakwa melanggar Undang-Undang Energi Atom, kata Depkeh melalui pernyataan.

Mereka akan dihadirkan pada persidangan federal di West Virginia pada Selasa (12/10).

Toebbe (42 tahun) adalah seorang insinyur nuklir U.S. Navy yang memiliki akses untuk mendapatkan informasi rahasia.

Ia pada 2020 mengirimkan sepaket data terlarang ke suatu negara yang tak disebutkan dan kemudian mulai menjual informasi-informasi rahasia, dengan imbalan puluhan ribu dolar dalam bentuk mata uang kripto, kepada seorang agen FBI yang menyamar sebagai mata-mata negara asing, kata Depkeh.

Pada satu ketika, Toebbe menyembunyikan sebuah kartu memori digital berisi dokumen-dokumen soal reaktor nuklir kapal selam.

Baca juga: Rusia tahan seorang warga Amerika atas dugaan spionase

Ia menyelipkan kartu itu ke dalam roti lapis selai kacang di sebuah lokasi "spionase" di West Virginia sementara istrinya bertugas mengawasi, kata Depkeh.

Kartu memori tersebut berisi "elemen-elemen desain sensitif militer, parameter pengoperasian, serta karakteristik kemampuan reaktor kapal selam jenis Virginia," menurut pernyataan pengadilan federal.

Satu kartu memori lainnya ia sembunyikan ke dalam sebuah paket permen karet, Depkeh mengungkapkan.

Departemen itu juga menyebutkan bahwa Toebbe menerima pembayaran uang kripto secara terpisah yang seluruhnya berjumlah 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,4 miliar).

Beberapa pejabat mengatakan Toebbe beserta istrinya, yang keduanya berasal dari Annapolis, Maryland, dibekuk setelah meletakkan sebuah kartu memori lainnya di suatu lokasi di West Virginia.

Pasangan tersebut didakwa melakukan konspirasi dan "mengomunikasikan data terlarang," menurut surat dakwaan.

Baca juga: FBI ungkap dokumen rahasia 9/11, sebut Saudi tidak terlibat
Baca juga: Presiden Korsel tolak tuduhan terkait "skandal spionase"


Sumber: Reuters

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021