Salah satu upaya untuk mengejar kekurangan vaksinasi tersebut, kami akan melakukan upaya vaksinasi dengan jemput bola
Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,  mengejar kekurangan tiga persen dari target 70 persen vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan kekebalan komunal.
 
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi di Sidoarjo, Kamis, mengatakan saat ini vaksinasi di Kabupaten Sidoarjo sudah mencapai 67 persen dari 1,6 juta sasaran.
 
"Salah satu upaya untuk mengejar kekurangan vaksinasi tersebut, kami akan melakukan upaya vaksinasi dengan jemput bola," ujar Subandi di sela Gebyar Seribu Vaksin COVID-19 Balai Desa Banjar Kemantren Kecamatan Biduran, Kabupaten Sidoarjo, Kamis.

Baca juga: Pemkab Sidoarjo yakin target vaksinasi 70 persen tuntas 3 hari lagi
 
Ia mengatakan Dinas Kesehatan Sidoarjo melalui puskesmas yang ada turun langsung ke desa-desa untuk melakukan vaksinasi.
 
Seperti yang dilakukan Puskesmas Buduran bekerja sama dengan Pemdes Banjar Kemantren Kecamatan Buduran menyelenggarakan Gebyar Seribu Vaksin COVID-19 di alaiB Desa Banjar Kemantren.
 
Subandi mengatakan percepatan vaksinasi COVID-19 terus dilakukan Pemkab Sidoarjo yang dilakukan dengan jemput bola di setiap desa.

Baca juga: Ratusan narapidana Lapas Sidoarjo jalani vaksinasi COVID-19
 
"Upaya percepatan kita lakukan dengan jemput bola, sasarannya mulai usia 12 tahun sampai Lansia," ucapnya.
 
Menurutnya, saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Sidoarjo telah mencapai 67 persen. Dosis vaksin pertama untuk mencapai 70 persen masih cukup. Dengan begitu capaian level satu zona COVID-19 Kabupaten Sidoarjo nantinya dapat dicapai.
 
"Bagaimana target kekebalan komunal ini segera terbangun, saat ini Kabupaten Sidoarjo masih 67 persen, mudah-mudahan dengan kegiatan-kegiatan vaksinasi di setiap desa maupun kecamatan, target ini segera tercapai," ujarnya.

Baca juga: 300 nakes Surabaya diperbantukan percepat vaksinasi di Sidoarjo
 
Dalam kesempatan tersebut dirinya meminta masyarakat tidak euforia meski kasus COVID-19 telah menurun. Protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 harus benar-benar ditaati.
 
Meski dilakukan beberapa pelonggaran aktivitas, lanjut dia, namun masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut tidak lain untuk memutus mata rantai COVID-19.
 
"Jangan ada euforia masyarakat Sidoarjo meski COVID-19 sudah melandai, ini harus kita jaga, dengan kerjasama insya Allah memutus pandemi COVID-19 dapat dilakukan," katanya.

Baca juga: TNI gelar Serbuan Vaksinasi COVID-19 di pusat perbelanjaan Surabaya
 
 
 
 
 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021