Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong gabungan kelompok tani (gapoktan) dalam kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) untuk menanam padi dengan kandungan Zinc (Zn) yang tinggi, yaitu padi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu upaya pengentasan stunting.

Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Sarwo Edhy dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan penyerahan benih Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari IR Nutri Zinc kepada gapoktan di daerah sentra padi merupakan bagian dari penguatan LPM guna meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus perbaikan gizi masyarakat dan mengatasi stunting.

"Dengan adanya penguatan lumbung pangan masyarakat ini, petani dan masyarakat akan semakin kuat ketahanan pangannya, kesejahteraannya juga meningkat," kata Sarwo.

Dia berharap setiap desa memiliki lumbung pangan masyarakat yang memiliki mesin penggilingan padi, mesin pengering padi dan usaha lainnya.

Kementan menyerahkan benih sebar VUB Inpari IR Nutri Zinc di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (6/10), sekaligus persemian LPM di daerah tersebut.

Baca juga: Atasi stunting, Kementan perluas tanam padi Inpari Nutri Zinc

Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Jawa Barat Ja'far Ismail mengatakan keberadaan LPM sangat strategis dan bermanfaat di tengah pandemi. 

"Lumbung pangan ini sangat penting sebagai cadangan pangan, apalagi jika terjadi keadaan darurat. Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk 50 juta mempunyai tanggung jawab besar memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," kata Ja'far.

Balitbang Pertanian Kementan melalui Unit Kerja Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah menghasilkan VIB Inpari IR Nutrizinc pada tahun 2019 dengan teknik biofortifikasi Zn melalui pemuliaan tanaman padi konvensional.

VUB tersebut memiliki rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm dengan potensi kandungan Zn 34,51 ppm, dan rata-rata hasil panen 6,21 ton per hektare dengan potensi hasil paling tinggi bisa mencapai 9,98 ton per hektare.

Baca juga: Balitbangtan targetkan tanam Inpari IR Nutri Zinc 10 ribu ha

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021