Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa rata-rata kesembuhan akibat COVID-19 meningkat mencapai 95,77 persen dalam sepekan terakhir.

"Angka kesembuhan itu meningkat dibandingkan dengan persen kesembuhan pada saat lonjakan kasus yang hanya sebesar 80,23 persen," ujar dia dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan angka kesembuhan mingguan per 4 Oktober itu dikontribusi oleh lima provinsi, yaitu Jawa Barat sebesar 1.843 orang sembuh, Jawa Timur 1.727 orang sembuh, Jawa Tengah 1.652 orang sembuh, Sumatera Utara 1.412 orang sembuh, dan Bali 1.251 orang sembuh.

"Berbicara tentang kesembuhan kabar baiknya adalah sejak awal Agustus 2021 hingga sekarang penambahan kesembuhan konsisten lebih besar daripada penambahan kasus positif harian," katanya.

Baca juga: Bersiap sambut gelombang ketiga?

Pada lonjakan kasus kedua lalu, ia menyampaikan, kasus positif di Indonesia bertambah jauh lebih besar dibandingkan dengan kesembuhan.

"Hal ini tentunya patut diapresiasi karena artinya penanganan pasien COVID-19, baik yang melakukan isolasi mandiri, terpusat maupun dirawat di rumah sakit semakin mengalami peningkatan kualitas sehingga dapat segera sembuh," katanya.

Terkait dengan kematian akibat COVID-19, Wiku mengatakan, meskipun persentasenya mengalami kenaikan namun jumlah kematiannya terus mengalami penurunan.

"Saat ini penting untuk melihat perkembangan kematian melalui jumlahnya, bukan persentasenya, karena target kita saat ini adalah menekan kematian hingga nol," ujarnya.

Ia menyebutkan terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan kematian tertinggi pekan ini, yaitu Jawa Tengah sebanyak 100 kematian, Jawa Timur 81 kematian, Aceh 63 kematian, Papua 44 kematian, dan Bali 41 kematian.

Terkait dengan kasus positif COVID-19, Wiku mengatakan, kasus positif di Indonesia pada minggu ini mengalami penurunan 34,6 persen dibandingkan dengan minggu lalu. Bahkan, untuk pertama kalinya penambahan kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1.000, yaitu 922 kasus per 4 Oktober 2021.

Kasus aktif, Wiku mengemukakan, untuk pertama kalinya kasus aktif di Indonesia berada di bawah satu persen, yaitu 0,86 persen di minggu terakhir.

"Ini adalah perkembangan yang sangat baik mengingat pada lonjakan kasus kemarin, kasus aktif kita sempat mencapai hampir 19 persen," katanya.

Baca juga: Satgas: Belajar dari pengalaman untuk cegah gelombang ketiga
Baca juga: Satgas: "Positivity rate" COVID-19 capai titik terendah selama pandemi

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021