Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail meluncurkan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2021 yang akan berlangsung di Kota Ambon, ibu kota provinsi tersebut selama Oktober 2021.

"Peluncuran ini menandakan Maluku siap menjadi tuan rumah penyelenggara Bulan PRB tahun 2021 yang akan dihadiri berbagai komponen terkait kebencanaan dari seluruh Indonesia," kata Murad saat peluncuran di lantai tujuh kantor Gubernur Maluku di Ambon, Jumat.

Peluncuran bulan PRB 2021 ditandai pemukulan tifa oleh Gubernur Murad Ismail bersama Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, dan disaksikan secara daring oleh pimpinan BNPB, BMKG dan BPBD dari berbagai daerah di tanah air.

Gubernur mengapresiasi kepercayaan BNPB menunjuk Maluku sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan tahunan itu, karena dampaknya akan memperkuat kesiap siagaan masyarakat Maluku menghadapi bencana alam maupun non alam di masa mendatang.

"Terpenting komitmen semua pihak bahwa peringatan Bulan PRB ini akan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat hingga puncak peringatan pada 20 Oktober 2021, sehingga tidak menimbulkan klaster baru COVID-19 di Maluku," katanya.

Baca juga: LPBI NU raih penghargaan penanganan bencana dari BNPB

Dia berharap berbagai kegiatan yang akan berlangsung hingga 20 Oktober 2021, dapat berdampak meningkatkan budaya sadar bencana bagi seluruh elemen masyarakat, terutama di Maluku yang saat ini diketahui sebagai salah satu daerah paling rawan gempa dan tsunami di Tanah Air.

"Potensi bencana alam di Maluku sangat beragam dengan berbagai isu kebencanaan, terutama berkaitan geografis yang terdiri dari banyak pulau. Karena itu dibutuhkan kesiapan semua pihak untuk bersama-sama membangun ketangguhan masyarakat sehingga siap menghadapinya," katanya.

Baca juga: Doni Monardo: Daerah punya aksi kurangi risiko bencana

Pendampingan dan dukungan BNPB maupun instansi dan lembaga teknis lainnya termasuk tokoh agama, sangat diperlukan sebagai "sombar" pelindung untuk bersama-sama meningkatkan ketangguhan daerah dan masyarakat di Maluku.

Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, mengatakan penyelenggaran peringatan Bulan PRB bertujuan mengajak semua pihak termasuk akademisi, lembaga usaha, pemerintah dan masyarakat bersama-sama melakukan upaya pengurangan risiko sebelum terjadi bencana.

"Jadi kita tidak boleh menunggu bencana terjadi baru kita tergagap menolong masyarakat atau korban. Namun sebelum bencana terjadi kita harus melakukan sesuatu. Bulan PRB adalah acuan untuk merumuskan berbagai langkah penanganaN bencana," katanya.

Baca juga: Pemerintah lakukan kesiapan tsunami Pesisir Selatan Jawa

Upaya pengurangan risiko bencana, katanya, berkaitan dengan langkah pencegahan, mitigasi bencana, kesiapsiagaan dan peringatan dini, dan semuanya dilaksanakan secara serentak pada bulan Oktober setiap tahun.

Secara Internasional bulan pengurangan risiko bencana jatuh pada 13 oktober, tetapi di Indonesia dilaksanakan penuh selama sebulan yakni setiap Oktober, dengan berbagai rangkaian kegiatan di seluruh daerah.

"Jadi selama bulan Oktober 2021 semua komponen terkait kebencanaan dari Sabang sampai merauke dibawah komando BPBD akan melaksanakan kegiatan pra bencana dengan melakukan penguatan di sekolah melalui program satuan pendidikan tanggap bencana, sedangkan di keluarga melalui program keluarga tangguh bencana," katanya.

Baca juga: Kota Ambon gunakan pendekatan kelembagaan hadapi bencana alam

Khusus di Maluku selain diisi dengan berbagai seminar kebencanaan, juga dilakukan pembagian masker secara serempak di seluruh wilayah untuk mendukung upaya pemerintah memotong mata rantai penularan COVID-19, penanaman pohon di bebarapa daerah rawan banjir dan longsor.

Dia menambahkan, puncak acara pada 19-20 Oktober akan dihadiri kepala BNPB, sejumlah Menteri terkait serta Gubernur dari 34 provinsi serta Kepala BPBD dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021