Blangpidie (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dr Hessi mengatakan tenaga kesehatan di daerah itu tetap bersemangat melaksanakan tugas vaksinasi kepada masyarakat meski beberapa hari lalu sempat mendapatkan protes dan pembubaran oleh warga.

“Harapan kami insiden pembubaran vaksinasi di PPI Ujong Serangga, Susoh, beberapa hari lalu tidak terulang lagi di masa depan,” kata dr Hessi di sela-sela acara diskusi bersama wartawan yang dipusatkan di pendapa Bupati Abdya di Desa Geulumpang Payong, Blangpidie, Jumat.

Ia mengatakan pihaknya sangat menyesalkan atas terjadinya insiden pembubaran secara paksa posko vaksinasi oleh sekelompok masyarakat, yang terjadi pada Selasa (27/8).

Meski masih dilanda trauma, hingga saat ini tenaga kesehatan masih terus melayani masyarakat untuk mendapatkan penyuntikan vaksin, sebagai upaya agar terhindar dari COVID-19, katanya.

Baca juga: Pemprov diminta segera penuhi insentif paramedis COVID-19

Baca juga: Warga-nakes positif COVID-19, rawat inap RSUD Aceh Barat Daya ditutup


Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Aceh, membubarkan kegiatan vaksinasi yang digelar petugas dari Dinas Kesehatan setempat.

Aksi pembubaran paksa yang dilakukan oleh nelayan dan pedagang ikan tersebut diduga karena luapan kekesalan mereka, karena adanya posko pelayanan vaksinasi di sekitar PPI, sehingga menyebabkan barang dagangan mereka sepi dari pembeli.

Dalam aksinya, massa dalam jumlah besar tersebut juga turut merusak kursi, meja, masker serta sejumlah peralatan kesehatan lainnya.

Sedangkan petugas kesehatan yang berada di posko lari guna menyelamatkan diri ketika terjadinya aksi anarkis tersebut.*

Baca juga: Ambulans pembawa pasien COVID-19 asal Abdya kecelakaan di Aceh Jaya

Baca juga: MPU Aceh perbolehkan warga shalat tarawih berjamaah

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021