Jakarta (ANTARA) - Pojok baca Indonesia hadir di Perpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstan atau RSI National Academic Library of Republic of Kazakhstan.

“Kami mendukung adanya pojok baca Indonesia di Perpustakaan Kazakhstan. Dukungan ini untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara sekaligus memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat di Kazakhstan,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Dia menyatakan dukungan akan diberikan melalui penyediaan konten dan literatur tentang Indonesia, baik cetak maupun digital.

Baca juga: Perpusnas jalin kerja sama dengan Perpustakaan Akademik Kazakhstan

"Kami siap menyediakan koleksi apa saja yang masih diperlukan untuk lebih memperkenalkan Indonesia, baik dari kekayaan sumber daya alam, kekayaan peradaban, maupun kebudayaan bangsa Indonesia," tambah dia.

Syarif Bando mengatakan adanya Pojok Indonesia dimaksudkan untuk memberikan pencerahan tentang berbagai topik yang berkaitan dengan negara, bahasa, dan budaya, serta pariwisata Indonesia dalam bentuk koleksi berupa bahan bacaan dan karya seni.

"Kami percaya bahwa pertukaran budaya ini akan memberikan awal yang baik untuk generasi muda, dalam menjelajahi budaya, tradisi, bahasa, dalam menciptakan masyarakat dunia yang menyatu," lanjutnya.

Hubungan Indonesia dan Kazakhstan mengalami penguatan dalam bidang perpustakaan. Pada Desember 2020, dengan inisiasi Kedutaan Besar Republik Kazakhstan untuk Republik Indonesia dan RSI National Academic Library of Republic of Kazakhstan, dilaksanakan peresmian Pojok Sastra Abai Qunanbayuly di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jakarta.

Selanjutnya pada April 2021, Perpusnas menjalin kerja sama atau MoU dengan Perpustakaan RSI National Academic Library of Republic of Kazakhstan.

"Kami berharap Pojok Indonesia di Kazakhstan akan menarik minat pengunjung dan akan lebih memperkenalkan betapa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan segala peradaban yang telah diakui dunia beribu tahun lalu," harap Syarif.

Baca juga: Perpusnas ingin menumbuhkan budaya menulis untuk menguatkan literasi

Dalam soft launching Pojok Indonesia, Perpusnas menyerahkan lukisan tentang alam Walakili Coast, di Sumba Timur, NTT, dan Danau Kelimutu Telaga Tigawarna di NTT.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan Rahmat Pramono menyambut baik peran Kepala Perpusnas yang secara aktif mendukung promosi hubungan bilateral Indonesia-Kazakhstan melalui kerja sama perpustakaan.

Rahmat menyebut Pojok Indonesia memiliki arti yang penting untuk membantu memperkenalkan dan menampilkan Indonesia dari berbagai aspek dan perspektif secara luas kepada publik di Kazakhstan. KBRI Nur-Sultan menyumbangkan sekitar 140 buku dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang ditulis oleh para penulis dari Indonesia dan berbagai negara.

“Koleksi ini bukanlah koleksi Indonesia pertama yang hadir di Perpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstan. Sejumlah koleksi Indonesia sebelumnya telah hadir sebagai bagian dari ASEAN Corner. Namun demikian, pada hari ini secara khusus Indonesia diberi tempat tersendiri untuk dapat menampilkan koleksi-koleksinya,” kata Rahmat.

Kepala Departemen Kerja Sama Internasional Perpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstan, Elmira Salykova, mengatakan dalam dua tahun terakhir kerja sama diplomatik antarnegara mengalami penguatan. Meskipun Indonesia dan Kazakhstan terpisah jarak hingga 7.000 kilometer, dia berharap pertukaran buku dapat mempersatukan, mengenal budaya satu sama lain, dan bekerja sama dengan lebih erat.

Baca juga: Perpusnas bangun pojok baca di sejumlah Pos Lintas Batas Negara

Baca juga: Kepala Perpusnas dorong penguatan perpustakaan di negara Jalur Sutera


Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021